persaudaraan

Menjalin Persaudaraan Lintas Agama

Islam telah mengatur hukum-hukum kehidupan manusia dengan detail. Hukum-hukum mengenai hubungannya dengan Tuhannya ataupun hubungannya dengan sesama. Bahkan dalam urusan sanak.

Urusan sanak di dalam Islam termasuk urusan yang sangat penting. Ancaman bagi yang memutus sanak bukanlah hal yang ringan. Orang yang memutus sanak atau tali persaudaraan tidak bisa masuk surga. Rasulullah ﷺ :

لا يَدْخُلُ الجَنَّةَ قَاطِعٌ

“Tidak bisa masuk surga seseorang yang memutus sanak”

Artinya Islam sangat memperhatikan kestabilan dalam masyarakatnya. Sebab memutus sanak artinya ada yang rusak dengan tatanan masyarakat. Dan menyebabkan sebuah masyarakat akan berpihak pada salah satu.

Hal ini bahkan sudah banyak terjadi. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat menjadi jauh dan tidak mau menjalin hubungan baik karena hal yang kecil dan remeh. Efeknya adalah ketidakharmonisan masyarakat. Sebab kedua belah pihak sama-sama mempunyai teman dan pendukung.

Efek dari pemutusan sanak ini bisa menjadi besar. Bisa juga merusak citra Islam. Karena orang yang tidak memahami Islam akan menganggap Islam adalah agama yang tidak memperhatikan keutuhan masyarakatnya.

Hal ini akan membuat orang-orang tidak bersimpati dengan Islam, sama halnya dengan para teroris yang mengatasnamakan Islam. Sikap buruk kita (bukan hanya terror atau memutus silaturrahmi, bahkan hal kecil seperti membuang sampah sembarangan) sangat berpengaruh terhadap pandangan nonmuslim tentang Islam.

Pentingnya menyambung tali persaudaraan di dalam Islam tidak dibatasi. Tidak dibatasi oleh perbedaan agama. Seperti kisah Sayyidatina Asma’ r.a. putri Sayyidina Abu Bakar r.a. yang tengah disambangi ibunya. Saat itu ibunya, Qutailah, berstatus nonmuslim.

Sayyidatina Asma’ r.a. bercerita bahwa pada zaman Rasulullah ﷺ (ada yang mengatakan pada masa-masa perdamaian antara orang kafir dan muslim), ibunya mengunjunginya. Asma’ r.a. saat itu bimbang denga napa yang harus ia dilakukan. Ia seorang muslim dan Ibunya seorang nonmuslim.

Ia bertanya pada Rasulullah ﷺ mengenai hal itu. Rasulullah ﷺ memerintahkan Asma’ r.a. untuk menemui ibunya dan menjalin silaturrahim. Salah satu keindahan Islam adalah memperhatikan akhlak-akhlak keseharian yang terlihat kecil tapi sebenarnya mempunyai dampak yang sangat besar.

Selain berdampak pada baiknya tatanan kehidupan sosial, silaturrahmi juga berdampak baik pada pribadi masing-masing. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadis sahih. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Barang siapa yang ingin diluaskan (dilapangkan) rejekinya dan diperpanjang umurnya (dampak baiknya) maka bersilaturrahimlah!

Mengenai diperpanjang umur, beberapa ulama berpendapat bahwa maksudnya adalah menjadikan dia menjalankan ibadah taat sehingga setelah dia mati dia akan selalu disebut-sebut dan dipuji, seakan masih hidup. Namun ada juga yang berpendapat bahwa memang diperpanjang umurnya secara nyata.

Ada sebuah hikayat di dalam kitab an-Nail al-Hatsits fii Hikayaat al-Hadits karya Umar an-Naisaburi as-Samarqandi bahwa pada masa Nabi Daud a.s. ada dua orang yang sedang saling gugat dan sama-sama melapor. Dan keduanya sama-sama berselisih tidak mau damai saat keluar dari kediaman Nabi Daud a.s.

Kemudian Malaikat Maut datang menemui Nabi Daud a.s. dan mengabarinya bahwa salah satu dar ikeduanya akan diambil nyawanya seminggu lagi dan ia telah menentukannya.

Selang waktu yang lama, Nabi Daud a.s. melihat orang yang katanya akan meninggal seminggu lagi dalam keadaan masih hidup. Dia bertanya pada Malaikat Maut mengenai hal tersebut. Malaikat Maut berkata: “Sesungguhnya orang itu setelah keluar dari rumahmu dia menyambung tali persaudaraannya yang sempat ia putus. Maka Allah swt. Memanjangkan umurnya dua puluh tahun berkat silaturrahim.”

Bagikan Artikel ini:

About M. Masroruh

Check Also

khamr

Khamr dan Takdir Allah yang Tidak Bisa Ditebak

Setiap manusia mempunyai masalah tersendiri. Ujian yang dihadapi masing-masing umat muslim berbeda-beda. Semua ujian tergantung …

menerima hadiah

Hukum Menerima Pemberian

Zuhud adalah sesuatu yang disukai Allah. Orang yang zuhud terhadap dunia akan dicintai Allah swt. …