Riyadh – Arab Saudi membuka diri terhadap kesepakatan apa pun yang potensial untuk menormalisasi hubungan Saudi-Israel. Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.
Ia meyakini, setiap kesepakatan yang mendukung menormalisasi hubungan dua negara maka akan menguntungkan Timur Tengah. Namun, ia tidak memungkiri bahwa normalisasi juga tergatung kepada kemajuan proses perdamaian antara Israel dan Palestina.
“Saya pikir menormalkan status Israel di kawasan itu akan membawa manfaat luar biasa bagi kawasan itu secara keseluruhan,” kata bin Farhan dikutip dari CNN, Jumat (2/4/2021).
“Ini akan sangat membantu baik secara ekonomi tetapi juga sosial dan dari perspektif keamanan.”
Ia melanjutkan, bahwa normalisasi di kawasan hanya bisa berhasil jika Saudi dan Israel bisa mengatasi masalah Palestina yaitu jika mampu mewujudkan negara Palestina dalam batas tahun 1967 yang memberikan martabat Palestina dan memberi mereka hak-hak mereka.
“Jika kita dapat menemukan jalan menuju itu, maka saya pikir kita dapat melihat wilayah yang jauh lebih aman dan lebih makmur di mana semua orang dapat berkontribusi untuk kesuksesannya, termasuk Israel,” lanjutnya.
Ketika ditanya tentang potensi Muslim Israel melakukan ziarah ke Mekah, Pangeran Faisal mengatakan itu juga akan bergantung pada kemajuan dalam proses perdamaian Israel-Palestina. Saudi sendiri belum membuat keputusan akan hal itu dan bahkan mungkin tidak menyetujuinya, tetapi bila ada kemajuan dalam hubungan Israel-Palestina maka tangan Saudi akan sangat terbuka menyambut warga Israel, bahkan dari semua agama.
“Seperti yang saya katakan, jika kami memiliki kemajuan dalam masalah Israel-Palestina, maka kami akan, mudah-mudahan, menyambut warga Israel dari semua agama ke Kerajaan, bukan hanya Muslim,” katanya.