Forum ini menegaskan bahwa pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi benteng peradaban Islam Nusantara yang perlu diperkuat melalui tata kelola yang modern dan berkelanjutan.
Halaqah yang berlangsung di Aula Lantai 5 Gedung Rektorat UIN Maliki Malang itu menjadi panggung penting yang memperlihatkan semakin solidnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan pesantren.
Dukungan ini ikut memperkuat legitimasi publik terhadap gagasan pembentukan Ditjen Pesantren sebagai langkah strategis pemerintah.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof Ilfi Nur Diana menegaskan bahwa pesantren telah lama berperan sebagai pusat keilmuan Islam. Namun, tantangan zaman menuntut tata kelola yang lebih sistematis.
“UIN Maliki Malang berkomitmen menjadi bagian dari transformasi pesantren agar semakin mandiri, adaptif, dan tetap menjaga nilai-nilai tradisi keilmuan Islam,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima pada Selasa (25/11/2025).
Prof Ilfi juga mengutip pernyataan Menteri Agama, Prof KH Nasaruddin Umar bahwa pembentukan Ditjen Pesantren merupakan langkah strategis pemerintah untuk memperkuat mutu pendidikan pesantren—institusi yang selama berabad-abad menjadi fondasi peradaban Islam Indonesia.
Menurutnya, kehadiran Ditjen Pesantren akan memperkuat ekosistem pesantren sebagai pusat moderasi beragama dan pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Hukum, HAM, dan Kerukunan Umat Beragama, Prof Andi Salman Manggalatung, menegaskan bahwa negara perlu hadir lebih kuat dalam mendukung pesantren.
“Pembentukan Ditjen Pesantren bukan sekadar perubahan struktur birokrasi, melainkan tonggak penting yang mengakui peran historis dan masa depan pesantren. Negara ingin memastikan pesantren semakin mandiri, berkualitas, dan mampu menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri keilmuan Islam,” katanya.
Kegiatan ini turut menghadirkan sejumlah ulama dan akademisi pesantren terkemuka, seperti Prof KH Asep Saifuddin Chalim, Prof KH Ali Masykur Musa, dan Prof M Zainuddin. Kehadiran mereka memperkaya diskusi tentang masa depan tata kelola pesantren.
Halaqah ini menjadi momentum penting untuk merumuskan kebijakan bersama sekaligus memperkuat kolaborasi antara UIN Malang dan pesantren. Forum ini diharapkan dapat menjadi pijakan strategis dalam mendorong kemandirian pesantren dan memastikan peran vitalnya sebagai penjaga peradaban Islam terus berlanjut di tengah dinamika zaman.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah