Darraz

Peneliti Ungkap Bahaya Intoleransi dan Ekstremisme di Satuan Pendidikan

Palu – Muhammad Abdullah Darraz, M.A. Peneliti yang juga seorang dosen ini mengungkapkan bahwa seseorang yang terjangkit virus radikalisme bermula dari intoleransi sehingga bisa dilihat ketika seseorang semakin menolak perbedaan maka akan semakin mudah terpapar virus radikalisme dan selanjutnya akan semakin mudah pula untuk mempunyai paham ekstremisme, sehingga hal ini wajib menjadi perhatian bersama terutama di satun pendidikan.

Semakin seseorang intoleran (menolak kebinekaan), maka ia semakin mudah untuk terpapar paham radikalisme, ekstremisme dan melakukan aksi terorisme. Sebaliknya semakin mudah dan kuat seseorang menerima kebinekaan/keberagaman, maka ia akan semakin sulit untuk terpapar ideologi dan paham radikalisme-ekstremisme. ungkapnya saat menjadi narasumber pada kegiatan Pelatihan Guru Dalam Rangka Pencegahan Radikal Terorisme di Satuan Pendidikan yang bertempat di Aula SMA 1 Palu, Sulawesi Tengah pada Rabu, (22 November 2023).

Satuan pendidikan menjadi salah satu sasaran kelompok radikal terorisme untuk menyebarkan pahamnya, hal ini dikarenakan satuan pendidikan adalah ruang yang sangat terbuka, paparan dapat melalui internal maupun ekstrenal oleh karenannya kewaspadaan dan pemahaman akan bahaya radikalisme pada aktor pendidikan di sekolah menjadi sangat penting.

Mengapa satuan pendidikan umum negeri menjadi bagian penting proses radikalisasi di institusi pendidikan di Indonesia? karena satuan pendidikan umum negeri merupakan ruang terbuka bagi penyemaian ideologi radikal, usia remaja dan anak satuan pendidikan setingkat SMU menjadi wahana pembentukan watak radikal pada kalangan generasi muda. Ungkapnya

Dunia pendidikan merupakan tempat bersemainya para generasi muda harapan bangsa untuk terus bertumbuh dalam mencari ilmu sehingga satuan pendidikan jangan sampai disusupi oleh intoleransi dan radikalisme, maka apa yang telah di inisiasi oleh BNPT yang memberikan pelatihan bahaya paham radikal, radikalisme dan terorisme di satuan pendidikan sangat penting dan harus terus didukung agar sekolah terbebas dari intoleransi dan radikalisme.

Pendidikan/kesadaran tentang kebinekaan menjadi sangat penting dan signifikan sebagai faktor utama untuk menangkal radikalisme. Kebinekaan menjadi daya imun/resilien bagi paparan radikalisme. Orang yang memiliki pemahaman dan kesadaran yang kuat tentang kebinekaan akan semakin kuat menghadapi arus radikalisme. tutup Darraz

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Haji mabrur

Dewan Ulama Saudi Nyatakan Haji Tanpa Izin Dosa, Kemenag: Hanya Visa Haji yang Dibolehkan

Jakarta – Dewan Ulama Senior Arab Saudi menyatakan ibadah haji tanpa izin tidak diperbolehkan dan …

Relijius copy

Indonesia Menempati Negara Paling Relijius Sejagad

Jakarta – Indonesia adalah negera mayoritas beragama Islam. Sepertiga dari kurang lebih 270 juta penduduk …