jemaah aolia gunungkidul lebaran 169

Punya Dalil Dan Perhitungan Sendiri, Jemaah Aolia Gunungkidul DIY Lebaran Hari Ini

Yogyakarta – Hari Raya Idul Fitri kemungkinan akan jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024 namun demikian pemerintah sebelumnya akan melakukan sidang itsbat bersama seluruh ormas dan undangan lainya untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah. Sedangkan terdapat jemaah di Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta bernama Jemaah Aolia telah pada hari ini Jumat, (05/04/24) telah melaksanakan Salat Idul Fitri.

Dilansir dari laman cnnindonesia.com Pelaksanaan ibadah salat Idulfitri Jemaah Masjid Aolia ini berselang lima hari lebih awal dari Lebaran versi pemerintah yang kemungkinan jatuh pada 10 April 2024.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, pelaksanaan salat Idulfitri Jemaah Masjid Aolia di Giriharjo bertempat di sejumlah titik.

Beberapa di antaranya yakni MasjidAolia dan kediaman pimpinan Jemaah Masjid Aolia Raden Ibnu Hajar Pranolo di Dusun Panggang III, Giriharjo.

Ratusan jemaah Masjid Aolia berbondong-bondong ke kedua lokasi itu sejak pukul 06.00 WIB. Gema takbir berkumandang hingga salat dimulai pukul 07.00 WIB.

Tahun lalu, Jemaah Masjid Aolia juga melaksanakan salat Idul fitri lebih awal, yakni pada 20 April 2023. Sementara Lebaran versi pemerintah tahun lalu ditetapkan 21-22 April 2023.

Ratusan umat muslim Jamaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan ibadah salat Idulfitri 1444 Hijriah hari ini, Kamis (20/4).

Jemaah masjid Aolia mulai menunaikan puasa lebih awal pada Kamis, 7 Maret 2024. Terkait itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul telah memberikan penjelasan.

“Kemenag sudah klarifikasi ke Mbah Ibnu (Imam masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Pranolo) mengapa mulai tarawihnya tadi malam. Sudah ketemu dan (Ibnu) menyampaikan penjelasan bahwa itu berdasarkan keyakinan beliau,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Gunungkidul, Sa’aban Nuroni dikutip detikcom, Kamis (7/3).

Kemenag menghormati sikap kelompok yang memiliki keyakinan berbeda mengenai awal maupun akhir Ramadan.

Terkait jemaah masjid Aolia melaksanakan ibadah Ramadan lebih awal, kata Nuroni, hal tersebut selalu terjadi sejak lama. Namun biasanya Jemaah Aolia hanya berbeda satu atau dua hari dari kalender pemerintah. Pada tahun ini perbedaannya mencapai tiga hingga empat hari.

Dia mengatakan jemaah Aolia tidak memiliki perbedaan dengan masyarakat muslim pada umumnya. Adapun perbedaannya hanya di sistem penanggalan yang juga sering dijumpai pada kelompok lain.

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Haji mabrur

Dewan Ulama Saudi Nyatakan Haji Tanpa Izin Dosa, Kemenag: Hanya Visa Haji yang Dibolehkan

Jakarta – Dewan Ulama Senior Arab Saudi menyatakan ibadah haji tanpa izin tidak diperbolehkan dan …

Relijius copy

Indonesia Menempati Negara Paling Relijius Sejagad

Jakarta – Indonesia adalah negera mayoritas beragama Islam. Sepertiga dari kurang lebih 270 juta penduduk …