refleksi maulid
romantisme Rasulullah

2 minutes readRefleksi Maulid (1) : Wanita yang Mengharap Berkah Keringat Rasulullah

Reader Mode

Para Sahabat memiliki kecintaan yang sangat mendalam terhadap Nabi Muhammad. Bahkan, banyak sahabat di Makkah yang memilih siksa kafir Quraisy dan merenggang nyawa hanya mempertahankan kecintaan terhadap Nabi. Banyak kisah inspiratif bagaimana para Sahabat mengekspresikan cintanya kepada junjungan besar Nabi Muhammad.

Salah satu kisah yang sangat terkenal tentang kecintaan seorang sahabat kepada Nabi Muhammad SAW adalah kisah Ummu Sulaim, ibu dari sahabat terkenal Anas bin Malik. Ummu Sulaim adalah seorang perempuan yang sangat cinta dan beriman kepada Nabi Muhammad SAW sejak awal dakwahnya. Salah satu bentuk cintanya yang luar biasa kepada Nabi terlihat dalam pengorbanan dan pengabdiannya.

Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah setelah hijrah, Ummu Sulaim, yang sangat mencintai Nabi dan ingin menyenangkan beliau, menawarkan putranya, Anas bin Malik, yang saat itu masih sangat muda, untuk melayani Nabi. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, tidak ada yang dapat kuberikan untukmu kecuali anak laki-lakiku ini. Dia akan menjadi pembantu yang melayanimu.”

Dengan penuh keikhlasan, Ummu Sulaim mengizinkan Anas menghabiskan waktunya bersama Nabi, meski ia tahu bahwa itu berarti ia akan terpisah dari anaknya dalam kesehariannya. Anas bin Malik pun tumbuh sebagai salah satu sahabat yang sangat dekat dengan Nabi, dan ia belajar banyak dari kedekatan ini. Ummu Sulaim rela berpisah dengan putranya demi cinta dan pelayanan kepada Rasulullah SAW.

Dalam riwayat lain, kecintaan Ummu Sulaim kepada Rasulullah tampak ketika suatu hari, Nabi Muhammad SAW berkeringat saat sedang beristirahat di rumah Ummu Sulaim. Melihat Nabi berkeringat, Ummu Sulaim segera mengambil kain dan mengumpulkan keringat beliau.

Ketika Nabi bertanya mengapa dia melakukan hal itu, Ummu Sulaim menjawab bahwa keringat Nabi memiliki keharuman yang luar biasa, dan ia akan mencampurkannya dengan minyak wangi dan menjadikannya berkah.

Riwayat ini menunjukkan bagaimana Ummu Sulaim tidak hanya mencintai Nabi dengan hatinya, tetapi juga mengungkapkannya melalui tindakan, pengabdian, dan penghormatan yang mendalam. Hadist ini juga mengandung kebolehan mengambil berkah dari apa yang melekat dalam diri Nabi yang biasa dilakukan para sahabat dan para ulama salaf.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Baayun Maulid di Tapin

Baayun Maulid, Tradisi Maulid Nabi Ala Tapin untuk Doakan Masa Depan Anak

Reader ModeTapin – Umat Muslim di dunia dan di Indonesia memiliki tradisi berbeda-beda dalam memperingati …

Haedar Nashir suaramuhammadiyah.id

Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad Sumber Nilai Kebaikan dan Keluhuran Hidup Bersama

Reader ModeYogyakarta – Umat Islam diajak untuk meneladani Nabi Muhammad SAW di momentum peringatan Maulid Nabi …