Jakarta – Innalillahi Wainnailahirojiun seorang anggota Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri wafat setelah berjuang selama 10 hari di Rumah Sakit, setelah sebelumnya mengalami penusukan oleh teroris asal Uzbekistan di Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta.
Dilansir dari laman cnnindonesia.co, pada Rabu, (26/4/23). Kabar tewasnya salah satu anggota Densus tersebut juga dibenarkan oleh Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar. Aswin menyebut Bripda Dhendri Ahmad Septian menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (20/4) pukul 11.15 WIB.
“Telah meninggal dunia Bripda Dhendri Ahmad Septian (korban penusukan di Kantor Imigrasi Jakut) Anggota Densus 88, di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Aswin menjelaskan Bripda Dhendri sempat menjalani perawatan di ruangan ICU selama 10 hari pasca insiden penusukan yang terjadi pada Senin (10/4) kemarin.
Ia menyebut saat ini jenazah Bripda Dhendri tengah dibawa dalam perjalanan menuju rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Aswin menambahkan pihaknya juga bakal memberikan penghargaan tertinggi kepada Bripda Dhendri yang meninggal lantaran terluka saat bertugas.
“Dalam perjalanan ke rumah duka di Jogja. Kami akan berikan yang terbaik untuk almarhum untuk mengenang jasa-jasanya,” pungkasnya.
Sebelumnya 3 pelaku terorisme asal Uzbekistan mencoba melarikan diri dari Rumah Detensi
Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara, pada Senin (10/4) sekitar pukul 04.00 WIB.
Aswin mengatakan dari hasil investigasi awal, ketiga pelaku bernama Bekhzod Anorbek, Imron, dan MR mengaku ingin melarikan diri karena takut dideportasi ke Uzbekistan.
Ia menjelaskan upaya pelarian ketiga pelaku terorisme itu dilakukan dengan membobol plafon dari Rumah Detensi Imigrasi tempat mereka ditahan sembari menunggu proses deportasi.
Setelah berhasil keluar dari sel tahanan, ketiganya kemudian menyerang petugas Imigrasi dan Densus 88 yang sedang bertugas.
Aswin menjelaskan aksi penusukan tersebut dilakukan para pelaku dengan menggunakan pisau yang ditemukan di dapur Rumah Detensi.
Akibat peristiwa tersebut, ia mengatakan salah seorang petugas imigrasi bernama Adi widodo meninggal dunia karena luka tusuk.
Sementara tiga orang lainnya yang turut mengalami luka berat dan tengah dirawat merupakan petugas imigrasi Dikky Firstho Damas, Bripda Dendri dan Bripda Bahrain dari Densus 88 AT Polri.
“Kami bersama-sama mengutuk keras tindakan atau serangan yang dilakukan terhadap petugas yang bertugas di kantor tersebut,” tegasnya.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah