Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai leading sektor penanggulangan terorisme tidak bisa bekerja sendiri sehingga sinergi dan koordinasi dengan lintas sektor menjadi penting dalam upaya memperkuat daya tangkal masyarakat terhadap virus intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Dilansir dari laman detik.com BNPT dalam hal ini terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH).
Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun kewaspadaan dan memperkuat daya tangkal masyarakat dalam upaya memberikan perlindungan optimal dari bahaya ideologi kekerasan di Sumatera Utara (Sumut).
“Kita tidak boleh kehilangan kewaspadaan karena kegiatan-kegiatan yang mengarah pada terorisme tetap ada. Ini tugas kita bersama untuk meningkatkan daya tangkal masyarakat Sumut,” tegas Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Irjen Pol Faizal Thayeb, dalam keterangan tertulis, Jumat (12/9/2025).
Hal ini ditegaskan Faizal dalam Rapat Koordinasi Penegakan Hukum ‘Menggali Motif Akar Radikalisme di Indonesia’ di Medan, Kamis (11/9).
Senada, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr JM Muslimin, PhD, menjelaskan kolaborasi ini merupakan jalan damai untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat
“Dialog hari ini adalah jalan damai yang kita tempuh bersama agar paham yang benar kita dialogkan dengan masyarakat yang lebih luas,” ujar Prof Muslimin.
Semantara itu, perwakilan APH Muhammad Siddiq mengatakan program ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru tentang motif dan akar ideologi kekerasan. Siddiq berupaya segala Informasi yang didapat akan disosialisasikan ke masyarakat dan menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan strategi pengoptimalan perlindungan.
Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Agama RI, Densus 88 AT Polri, Kesbangpol, Dinas Pendidikan, civitas akademika, hingga organisasi keagamaan.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah