Tak terhitung jari dan bahkan kalkulator, umpatan dan makian kerap muncul di media sosial yang katanya sebagai ekspresi kebebasan. Berdalih membela tokoh, idola dan yang sangat dicintai seolah menjadi halal mengumpat dalam komen-komen di media sosial. Mereka seolah berjuang, tetapi bermental pecundang. Mata batinnya telah tertutupi dengan fanatisme. Kebenaran yang dianggap hanyalah kebenaran yang dimiliki. Sehingga merasa benar adalah penyakit …
Read More »