6948b7cf34396

Toleransi Bukan Sedekar Kata, Warga 5 Agama di Purworejo Gotong Royong Bersihkan Gereja Sambut Natal

PURWOREJO – Toleransi perlu untuk diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak hanya menjadi sekedar kata-kata ataupun teori dalam kaca mata ilmiah, masyarakat lain bisa belajar dari kebersamaan yang sarat makna di Desa Kemanukan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (21/12/2025).

Dilansir dari laman kompas.com Menjelang perayaan Natal 2025, warga RT 2 RW 1 Desa Kemanukan yang terdiri dari 5 penganut agama serta kepercayaan bergotong royong menggelar kerja bakti membersihkan lingkungan, termasuk area sekitar Gereja Santa Fransiskus Xaverius.

Kegiatan ini menjadi potret nyata kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai keberagaman. Tanpa sekat perbedaan keyakinan, warga dari berbagai latar belakang agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu dan penganut kepercayaan turut ambil bagian dalam kerja bakti tersebut.

Mereka bahu-membahu membersihkan jalan lingkungan, mengangkat sampah, mengeruk saluran air, hingga merapikan area halaman gereja.

Sejak pagi hari, suasana kebersamaan terlihat jelas. Warga membawa peralatan kerja masing-masing, mulai dari sapu, cangkul, hingga alat kebersihan lainnya. Sesekali terdengar canda ringan di sela-sela aktivitas, mencerminkan hubungan sosial yang akrab dan penuh rasa saling menghormati.

Kerja bakti ini bukan hanya bertujuan menciptakan lingkungan yang bersih dan tertata, tetapi juga menjadi bentuk dukungan moral bagi umat Katolik yang akan melaksanakan rangkaian ibadah Natal. Lingkungan yang nyaman dan aman diharapkan dapat menunjang kekhusyukan umat dalam menjalankan ibadah hari besar keagamaannya.

Sekretaris RT 2 RW 1 Desa Kemanukan, Agung Budi, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian sosial yang telah lama menjadi tradisi warga. Menurutnya, perbedaan agama tidak pernah menjadi penghalang untuk saling membantu dan menjaga kebersamaan di lingkungan tempat tinggal.

“Kerja bakti ini menjadi bentuk dukungan kami agar pelaksanaan ibadah Natal dapat berjalan dengan lancar dan nyaman. Ini juga sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan warga. Di sini, perbedaan bukan untuk dipersoalkan, tetapi untuk saling menghargai,” ujar Agung Budi, Senin (22/12/2025).

Ia menambahkan, lingkungan RT 2 RW 1 yang dikenal dengan sebutan Kompleks Gardu 21 Kemanukan merupakan kawasan dengan tingkat heterogenitas yang cukup tinggi.

Dalam satu wilayah kecil, terdapat warga dengan berbagai latar belakang agama dan budaya yang hidup berdampingan secara harmonis. Menurut Agung, semangat toleransi di Kompleks Gardu 21 tidak hanya muncul saat perayaan Natal atau hari besar keagamaan lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, warga telah terbiasa saling membantu, baik dalam kegiatan sosial, kerja bakti rutin, perayaan hari besar nasional, hingga saat ada warga yang membutuhkan bantuan. Kebersamaan lintas iman ini, lanjutnya, menjadi modal sosial yang sangat berharga dalam menjaga stabilitas dan ketenteraman lingkungan.

“Dengan komunikasi yang baik dan sikap saling menghormati, potensi konflik dapat dicegah sejak dini,” kata Agung.

Melalui kerja bakti menyambut Natal 2025 ini, warga berharap nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan persaudaraan dapat terus terpelihara. Mereka juga berharap generasi muda yang tumbuh di lingkungan tersebut dapat meneladani praktik hidup berdampingan secara damai di tengah keberagaman.

Kegiatan sederhana ini menjadi contoh bahwa toleransi tidak selalu diwujudkan melalui simbol besar atau seremoni formal. Justru, tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari seperti bekerja bersama membersihkan lingkungan demi kenyamanan ibadah pemeluk agama lain menjadi bentuk toleransi yang paling jujur dan bermakna.

“Bentuk toleransi tidak harus formal justru kegiatan seperti ini lah toleransi sesungguhnya,” tutup Agung.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

isra mikraj

Rajab : Perjalanan Luar Biasa yang Mengubah Sejarah Ibadah Umat Manusia

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 1: “Maha suci Allah, yang …

Gus Ipul copy

Gus Yahya Sowan ke Rais Aam PBNU di Surabaya, Gus Ipul Tegaskan PBNU Kondusif Pasca Islah Lirboyo

Surabaya – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) …