Jakarta – Konflik berkepanjangan di Suriah kembali menjadi sorotan, terutama peran Abu Muhammad Al-Jaulani, tokoh kontroversial yang dikenal sebagai pemimpin Hai’at Tahrir al-Sham (HTS). Islah Bahrawi dari Jaringan Muslim Moderat, menilai terjadi perubahan strategi dan citra Al-Jaulani.
“Dulu Al-Jaulani dikenal sebagai ekstremis keras. Tapi sekarang ini diklaim telah menjadi moderat,” ujar Islam dalam podcast di channel YouTube MPTV dikutip, Jumat (10/1/2025).
Islah menerangkan, Al-Jaulani sebelumnya terafiliasi dengan Al-Qaeda dan ISIS sebelum akhirnya mendirikan HTS. Organisasi ini, meskipun ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh banyak negara, menerima dukungan dari negara-negara Barat dan Israel untuk melengserkan rezim Bashar Al-Assad. Langkah ini menuai kritik karena dianggap penuh kepentingan politik dan manipulasi.
“Dalam beberapa tahun terakhir, Al-Jaulani mengubah penampilannya—dari simbolisme jihadis seperti jubah dan sorban menjadi setelan jas yang mencerminkan moderasi. Namun, langkah ini dituding hanya sebagai strategi untuk menggalang dukungan internasional tanpa meninggalkan ambisi politiknya,” ungkap Islah.
Menurutnya, konflik di Suriah memperlihatkan hubungan rumit antara kelompok-kelompok bersenjata, negara-negara Barat, dan kekuatan regional seperti Israel. Dukungan kepada HTS menunjukkan bahwa kepentingan geopolitik sering kali mendominasi isu kemanusiaan dan stabilitas.
Karena itu, Islah mengingatkan Indonesia agar tetap waspada terhadap kelompok ekstremis yang menggunakan pola serupa—berpura-pura moderat untuk meraih simpati dan dukungan. Indonesia harus belajar dari konflik Suriah untuk memastikan perdamaian dan stabilitas tidak terganggu oleh kepentingan politik kelompok tertentu.
Selain itu, Islah menyerukan pentingnya menjaga persatuan dan nilai-nilai kemanusiaan. “Tidak ada alasan untuk menggunakan cara zalim atas nama kebatilan,” tegasnya.
Ia berharap Indonesia terus memperkuat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama, menjadikan keadilan sebagai landasan dalam menangani ancaman ekstremisme. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi contoh nyata negara yang damai dan inklusif di tengah tantangan global.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah