Jakarta – Direktur Eksekutif Wahid Foundation Yenny Wahid mengecam tindakan pembina Pramuka di Yogyakarta yang mengajarkan yel-yel bernada intoleransi ‘Islam Yes, Kafir No’ di SDN Timuran Kota Yogyakarta, Jumat (10/1/2020) lalu.
Putri Presiden ke -4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menilai tindakan tersebut akan menimbulkan perpecahan di masyarakat.
“Saya bukan hanya menyesalkan, tetapi juga mengecam kalau ada tepuk-tepuk semacam itu karena akan membuat perpecahan di tengah masyarakat,” ujar Yenny di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Yenny mengingatkan, jika tindakan semacam itu yang sifatnya mengeksklusi warga negara lainnya dibiarkan saja, maka akhirnya akan tercipta sekat-sekat di masyarakat.
“Jadi, tidak ada kesetaraan lagi di antara masyarakat, padahal konstitusi secara jelas menjamin kesetaraan hak, apa pun latar belakang ras, suku, ekonomi, dan sebagainya,” tutur Yenny.