gus rozin
gus rozin

126 Pesantren di Jateng dan 74 di Jabar Ikuti Pelatihan Satgas Covid-19 Pesantren III

Jakarta – Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ‎(RMI PBNU) menggelar pelatihan Satuan Tugas Covid-19 Pesantren ‎(SCP) angkatan ketiga untuk Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat, Minggu (23/8/2020) kemarin. Pelatihan ini diikuti  126 pesantren dari Jateng dan 74 pesantren dari Jawa Barat.

Ketua Umum RMI PBNU, KH. Abdul Ghafarrozin atau Gus Rozin mengatakan, pelatihan ini sangat penting bagi pesantren di masa pandemi Covid-19 saat ini, agar keluarga pesantren bisa terhindar dari bahaya penularan virus ini. Menurutnya, Covid-19 sudah menjadi ancaman yang sangat serius bagi pesantren. Salah satu indikatornya adalah munculnya kluster baru dari pesantren, sehingga perlu untuk melakukan sebuah langkah pencegahan dan penanggulangan.

‘‘Memang telah terjadi penularan Covid di Pesantren, tapi pesantren tak boleh menyerah dengan wabah ini (Covid-19). Harus ada ikhtiar dzohir dan batin. Protokol kesehatan yang telah kita buat harus kita jalani dengan disiplin dan istiqomah,” ujar Gus Rozin dikutip dari laman Republika.co.id, Senin (24/7/2020).

“Bila menilik dalam kitab kuning setidaknya ada dua maqasid al-syariah yang kita pegangi sekarang ini yaitu, hifdzun nafs (menjaga jiwa) dan hufdzun nasl (menjaga keturunan),’’ imbuhnya.

Pelatihan SCP untuk Jateng dan Jabar ini menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya adalah dr. Heri Munajib dari Perhimpunan Dokter NU. Dia dokter RS Dr. Soetomo Surabaya yang sebelumnya juga pernah menjadi pasien Covid-19 positif. Namun, dia sekarang sudah sehat dan mendirikan komunitas Santri Husada Insani ‎(Santri Husain).

Selain itu, hadir juga Prof Madarina Julia dari Forum Silaturahim Nahdliyyin Gadjah Mada, UGM Yogyakarta. Ning Alissa Wahid dari LKK NU, Ketua Satkor Covid-19 RMI PBNU, Ulun Nuha, dan Ketua Divisi Media Satkor Covid-19 RMI PBNU, Abdulloh Hamid.

Sebelumnya, RMI PBNU juga sudah menggelar pelatihan  SCP bacth 1 Nasional untuk 170 pesantren. Kemudian, RMI PBNU kembali menggelar SCP bacth 2 di wilayah Tapal Kuda dan Madura yang diikuti oleh 150 pesantren.

Kasus penularan Covid-19 setidaknya sudah terjadi di 26 pesantren dan ada tujuh pesantren yang menjadi kluster. Ini bukan aib yang harus ditutupi, tapi perlu disampaikan terhadap khalayak untuk waspada. Karena itu, pesantren harus memiliki SCP ini untuk melakukan tindakan preventif.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …