250810101021 235

500 Warga Ditangkap Polisi London Saat Aksi Bela Palestina

LONDON – Pihak Kepolisian London menangkap hampir 500 orang yang berunjuk rasa terhadap keterlibatan pasukan Inggris dalam genosida terhadap Palestina bersama Israel. Demonstran pendukung Palestina dianggap sebagai organisasi teroris setelah mengecat pesawat tempur sebagai protes keterlibatan Inggris dalam genosida di Gaza. seperti dilansir dari laman republika.co.id

“Parliament Square dan Whitehall aman. Hingga pukul 21.00 malam, 466 orang telah ditangkap karena menunjukkan dukungan untuk Aksi Palestina. Ada delapan penangkapan lagi karena pelanggaran lain termasuk lima penyerangan terhadap petugas,” kepolisian wilayah London mengatakan semalam dilansir the Guardian.

Kepolisian mengatakan total 474 penangkapan tersebut merupakan penangkapan terbanyak yang pernah dilakukan terkait dengan satu operasi setidaknya dalam satu dekade terakhir.

Sebelum acara yang direncanakan di ibu kota, kepolisian mengatakan telah menambah petugas dari pasukan lain untuk membantu membentuk “kehadiran kepolisian yang signifikan”.

Pada Sabtu sore, ratusan orang berkumpul di Lapangan Parlemen untuk melakukan demonstrasi yang diselenggarakan oleh kelompok kampanye Defend Our Juries, yang mengatakan “sekitar 1.000 pemegang tanda tangan” telah hadir.

Kepolisian London mengatakan diperkirakan 500-600 orang berada di Lapangan Parlemen ketika demonstrasi dimulai, namun “banyak” yang tidak ambil bagian.

“Fakta bahwa jumlah orang yang berisiko ditangkap dan kemungkinan dipenjara yang belum pernah terjadi sebelumnya menunjukkan betapa jijik dan malunya masyarakat terhadap keterlibatan pemerintah kita dalam genosida yang disiarkan langsung, dan seberapa besar kesiapan masyarakat untuk membela kebebasan kuno negara ini,” tulis juru bicara Defend Our Juries mengatakan sebelumnya:

“Polisi hanya mampu menangkap sebagian kecil dari mereka yang diduga melakukan pelanggaran ‘terorisme’, dan sebagian besar dari mereka telah diberikan jaminan dan diizinkan pulang. Ini sangat memalukan bagi Yvette Cooper, dan semakin merusak kredibilitas undang-undang yang banyak diolok-olok ini.”

Pada Sabtu malam, Menteri Dalam Negeri mengucapkan terima kasih kepada petugas dan menegaskan kembali keputusan pemerintah untuk melarang Aksi Palestina. “Banyak orang mungkin belum mengetahui realitas organisasi ini, namun penilaiannya sangat jelas – ini bukan organisasi nonkekerasan. Keamanan nasional dan keselamatan publik Inggris harus selalu menjadi prioritas utama kami,” kata Cooper.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

084039400 1760199435 830 556

Pesan Habib Ja’far: Manfaatkan AI Sebagai Tools, Bukan Rujukan Utama Soal Persoalan Agama

JAKARTA — Perkembangan zaman tidak bisa dinapikan oleh masyarakat, termasuk perkembangan teknologi yang mempermudah keperluan, …

Bincang Jurnal

Perkuat Literasi dan Iman Untuk Bendung Penyebaran Radikalisme di Media Baru

Purwokerto — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan …