Umat Katolik Jember dan Pemuda Lintas Agama Mojokerto Gelar Doa Bersama Untuk Mbah Moen

Jember Wafatnya ulama besar KH Maimoen Zubair di tanah suci Mekah tidak hanya meninggalkan duka bagi umat Muslim tetapi juga bagi umat non Muslim Hal itu dirasakan oleh umat Katolik di Jembar dan pemuda lintas agama di Mojokerto yang menggelar doa bersama untuk almarhum Mbah Moen panggilan karib KH Maimoen Zubair Umat Katolik Jembar menggelar doa bersama di ruang gereja SMAK Santo Paulus yang juga diikuti sejumlah siswa di sekolah tersebut Kiai Maimun adalah tokoh toleransi dan tokoh pemersatu umat di Indonesia Beliau ulama panutan yang selalu memperjuangkan persatuan dan persaudaraan sebagai nilai nilai keislaman dan keindonesiaan kata pendeta Katolik Jember Romo Antonius Denny O carm Rabu 7 8 2019 dikutip dari laman Detik com Baca Juga Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun Mbah Moen Wafat di Tanah SuciMenurut pria yang juga Kepala SMAK Santo Paulus ini wafatnya Mbah Moen tidak hanya menjadi duka warga nahdliyin dan umat Islam Tetapi juga bagi kita umat Katolik dan seluruh bangsa Indonesia katanya Romo Antonius berharap di Indonesia semakin banyak tokoh agama dan ulama yang seperti Kiai Maimun Zubair yang senantiasa bijaksana mampu memahami dan menyatukan semua golongan dalam bingkai persaudaraan bangsa Indonesia Sementara itu pemuda lintas agama di Kota Mojokerto juga menggelar doa bersama untuk Mbah Moen Doa bersama pemuda lintas agama digelar di Gereja Santo Yosep Jalan Pemuda Kelurahan Gedongan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto Pemuda lintas agama yang ikut dalam acara ini yakni Pemuda GKI Mojosari Pemuda Gereja Paroki Paseban Majapahit Ansor Kota Mojokerto KNPI Kota Mojokerto dan Gusdurian Doa bersama berlangsung khidmat sesuai kepercayaan masing masing Romo Gereja Katolik Santo Yosep Tomi Cornelius mengatakan doa bersama ini menjadi wujud penghormatan terakhir para pemuda lintas agama kepada Mbah Moen Semoga beliau diterima di sisi Tuhan dan ditempatkan pada alam yang mulia kata Romo Tomi Baca Juga Cerita dari Blora untuk Mbah MoenPenghormatan terakhir ini lanjut Romo Tomi diberikan para pemuda lintas agama lantaran Mbah Moen merupakan sosok kiai yang menjadi teladan bagi semua kalangan Almarhum juga dikenal mempunyai karakter yang rendah hati Semasa hidup dalam setiap pesan yang disampaikan beliau kami bisa mengambil inti bahwa bangsa ini harus kita jaga bersama dalam hal kerukunan dan persaudaraan Kami semua merasa kehilangan terangnya Ungkapan senada disampaikan Kordinator Gusdurian Mojokerto Imam Maliki Menurutnya doa bersama pemuda lintas agama ini merupakan bentuk penghormatan kepada Mbah Moen sebagai kiai kharismatik dan nasionalis Mbah Moen menjadi panutan kita semua Bangsa Indonesia Kami berharap semua masyarakat selalu memegang wejangan beliau dalam mencintai bangsa ini dalam bingkai kebhinnekaan pungkasnya

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …