Terlepas dari adanya perdebatan tentang kesahihan hadis puasa sunnah di bulan Rajab, mayoritas ulama klasik tetap menganjurkan puasa di bulan ini. Toh seandainya pun hadis-hadisnya dhaif, namun tetap tidak ada larang untuk mengamalkannya.
Terbukti banyaknya ulama yang menulis kitab khusus tentang keutamaan bulan Rajab. Salah satunya adalah Abu Muhammad al Hasan bin Muhammad al Hasan bin Ali al Baghdadi. Berjudul Fadhailu Rajab, beliau mengulas panjang lebar tentang bulan Rajab, keutamaan dan amal-amal yang dianjurkan. Yang menarik dari kitab ini, semuanya berdasarkan riwayat terpercaya seperti dari sahabat Abu Darda’ dan Ibnu Abbas. Dan tulisan ini seluruhnya mengacu pada kitab tersebut.
Satu di antara beberapa bahasan yang penting kita ketahui adalah pahala puasa yang keutamaannya sangat banyak. Pelipatan pahalanya semakin tak terhitung dari hari ke hari. Semakin sering melakukan puasa, semakin bertumpuk pula pahalanya.
Tercatat di kitab sebuah informasi dari Nabi tentang “Sungai Rajab”. Anas bin Malik berkata, Rasulullah bersabda, “Di surga ada sungai bernama Rajab, siapa yang berpuasa satu hari di bulan Rajab Allah akan memberikan ia minum dari sungai ini”.
Keutamaan lain berpuasa satu hari di bulan Rajab, dengan syarat dilakukan hanya karena Allah, amannya seseorang dari api neraka. Untuknya pintu neraka di tutup. Dan, pintu surga terbuka lebar, ia bebas masuk dari mana saja.
Bila berpuasa dua hari, selain pahala yang disebut di hari pertama, ia juga memperoleh kenikmatan berupa pahala seperti sepuluh orang shiddiqin dan mendapatkan syafaat seperti syafaat yang diperoleh oleh para shiddiqin tersebut.
Puasa di hari ketiga, Allah berkata kepada para malaikat, “Aku menjadikan kalian saksi untuk hamba-Ku ini, bahwa Aku telah mengampuni dosanya, yang lalu dan yang akan datang”. Ini dikatakan oleh Allah saat orang tersebut berbuka di hari ketiga.
Puasa di hari keempat, akan dibalas dengan pahala seperti pahalanya para Ulil Albab yang bertaubat kepada Allah. Dan catatan amalnya akan diberikan pertama kali bersama orang-orang yang beruntung lainnya.
Keutamaan puasa hari ke lima di hari kiamat wajahnya akan bersinar terang seperti bulan purnama, dibangkitkan dalam keadaan aman dan tenang (beruntung), dimasukkan ke surga dan diberi kesempatan untuk meminta apa saja kepada Allah.
Di hari keenam, wajahnya yang bersinar bukan hanya untuk dirinya, namun mampu menerangi sekelompok orang, bebas tanpa hisab, dan sinar itu sebagai tanda kelak Allah akan menyambutnya dengan penuh ridho.
Puasa hari ketujuh ia terbebas dari neraka jahannam, api neraka haram menyentuhnya, Allah mewajibkan dirinya masuk surga dan bebas memilih tempat yang disukainya disana.
Terus berlanjut berpuasa sampai hari kedelapan, delapan pintu surga dibuka untuknya, ia bebas masuk dari pintu yang mana saja.
Pada hari kesembilan, catatan amalnya akan diangkat pada derajat yang yang tinggi, dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan aman dan keluar dari alam kubur dengan wajah bersinar berkilau yang menerangi orang-orang banyak. Mereka sampai mengira itu adalah wajah Baginda Nabi dan andaipun sinar di bawah sinar Nabi tetap saja ia masuk surga tanpa hisab.
Puasa pada hari kesepuluh akan dibalas dengan melipatgandakan pahala hari pertama sampai hari kesembilan sepuluh kali lipat. Disamping itu semua amal buruknya diganti oleh Allah dengan amal baik. Dan ia sama dengan orang yang berpuasa seribu tahun yang ikhlas karena Allah dan penuh keimanan.
Bila sampai berpuasa dua puluh hari, semua keutamaan dari hari pertama sampai kesepuluh dilipatgandakan menjadi dua puluh plus ia memiliki jubah (pakaian) yang keindahannya menandingi jubah Nabi Ibrahim. Ia akan mendapatkan syafaat seperti syafaat yang diperoleh oleh Rabi’ah dan Mudhar.
Keutamaan puncak bila seseorang sampai berpuasa sampai tiga puluh hari. Semua pahala dan keutamaan dari hari pertama sampai hari dua puluh sembilan akan dilipatgandakan menjadi tiga puluh kali lipat. Para malaikat memanggilnya, “Berita gembira untukmu wahai kekasih Allah, engkau mendapat karamah yang agung yang akan melihat Allah kelak di hari kiamat dan engkau berkumpul dengan para Nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shaleh.
Semoga kita semua mendapatkan hidayah dan mampu mengerjakan puasa di bulan Rajab yang penuh berkah ini. Minimal sehari, kalau bisa lebih. Pahala dan keutamaannya sangat besar seperti telah ditulis oleh Abu Muhammad al Hasan bin Muhammad al Hasan bin Ali al Baghdadi dalam kitabnya Fadhailu Rajab seperti telah dijelaskan.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah