Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Berlin – Pemerintah baru Jerman dibawah kendali kanselir Olaf Scholz mulai membawa perubahan terhadap kehidupan umat Islam di negeri tersebut. Olaf Scholz ingin berusaha menjadikan Jerman sebagai negara integrasi yang baik dengan mengakomodasi dengan baik keberadaan komunitas Islam.
“Islam bagian dari Jerman,” kata Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser.
Melansir abna21.com, Rabu (2/2/2022), pemerintah federal yang baru ingin membuat migrasi tenaga kerja dan naturalisasi lebih mudah. Selain itu, rute pengungsi harus dibuat secara resmi untuk mencegah orang tenggelam.
“Di sisi lain, kami juga ingin memaksa pemulangan dan pemberangkatan sukarela bagi mereka yang tidak bisa tinggal,” kata Faeser.
Dia juga menjawab kritik yang menuduhnya mempromosikan migrasi ilegal ke Jerman. “Sungguh menakjubkan betapa cepatnya Uni Eropa berpaling dari warisan Angela Merkel. Bagaimanapun, populisme murahan tidak membantu siapa pun,”ujar dia.
Dia juga mengungkapkan kekhawatiran tentang kemungkinan munculnya serangan teror ekstremis dan domestik, mencatat bahwa ketidakstabilan negara-negara seperti Afghanistan meningkatkan risiko dan dapat menciptakan tempat berlindung yang aman. Dia pun mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Seperti diketahui, Jerman adalah salah satu negara dengan tingkat Islamofobia yang tinggi. Selama bertahun-tahun, wanita Muslim Jerman telah berjuang melawan upaya sistematis pemerintah untuk mendikte apa yang boleh dan tidak boleh mereka kenakan di depan umum dan di tempat kerja.
Selama pemilihan Jerman 2021 lalu, asisten TPS di kota barat Bergheim awalnya menolak untuk mengizinkan seorang wanita muslim berusia 21 tahun yang mengenakan jilbab dan cadar untuk memberikan suaranya.
Menurut laporan, petugas pemungutan suara melarang penutup wajah karena tidak mengizinkannya untuk memilih, dengan mengatakan pemilih harus dapat diidentifikasi. Wanita itu akhirnya diizinkan untuk memilih setelah mengeluh kepada pejabat kota karena ini jelas merupakan pelanggaran terhadap haknya dan menunjukkan Islamofobia secara terang-terangan.
