Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Jakarta – Rektor Universitas Institut Teknologi Kaltim (ITK) Budi Santosa Purwokartiko menyebut hijab atau penutup kepala dipakai oleh manusia gurun. Pernyataan itu ditulis Budi melalui akun Facebook dan viral di dunia maya. Ironisnya, pernyataan itu untuk mengomentari proses dia menjadi penyeleksi calon penerima beasiswa LPDP.
Menanggapi hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan harus ada tindakan bagi Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko atas pernyataan rasialisme tentang wanita berhijab sama dengan manusia gurun.
Kiai Cholill berpendapat pernyataan tersebut tak seharusnya keluar dari seorang guru besar. Apalagi Budi juga berposisi sebagai penyeleksi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang didanai rakyat.
“Harus diberi tindakan dan diberi pelajaran orang semacam ini. Tak layak dg gelar akademik guru besar dan penyeleksi beasiswa LPDP yg uangnya berasal dari rakyat. Dia Terjangkit penyakit hasud dan premitif. Seharusnya dibersihkan perguruan tinggi dari orang rasis itu,” cuit Kiai Cholil melalui Twitter @cholilnafis, Sabtu (30/4/2022).
“Harus diberi tindakan dan diberi pelajaran orang semacam ini,” imbuh Kiai Cholil
Ia berpendapat Budi terjangkit penyakit hasut dan primitif. Dia menilai sosok seperti itu tak seharusnya dipertahankan perguruan tinggi.
“Dia Terjangkit penyakit hasud dan premitif. Seharusnya dibersihkan perguruan tinggi dari orang rasis itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko mengunggah pesan bernada rasialisme di akun Facebook. Pesan itu berisi pendapatnya saat mewawancarai kandidat penerima beasiswa LPDP.
Budi menggunakan istilah penutup kepala digunakan manusia gurun dalam tulisannya. Postingan itu pun menuai kritik karena dinilai sebagai bentuk rasialisme.
