5d5a48bf 51b8 4801 ab9d 87e39dcd3a9c 169

Ada Kristen Simpatisan Muhammadiyah di Daerah 3T, Begini Respon PGI

Jakarta, CNN Indonesia – Sejak dahulu perjumpaan antar agama sejatinya tidak pernah menimbul satu persoalan, terutama didaerah-daerah yang memang telah terjadi kehidupan saling berdampingan sejak turun temurun. Maka penemuan sebuah proses perjumpaan dalam dua kutub agama namun saling menghormati dan tetap pada keimanan masing-masing menjadikan satu fakta penguat bahwa kemajemukan di Indonesia dan toleransi telah terjaga secara baik. Adalah Muhammadiyah yang melakukan sebuah penelitian di daerah 3 T yaitu Terdepan, Terpencil dan Tertinggal dan menemukan satu fakta menggembirakan yang kemudian disebut “KrisMuha”.

Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Gomar Goltom menilai hasil riset yang menemukan fenomena varian Kristen Muhammadiyah alias ‘KrisMuha’ di daerah terpencil sebagai langkah yang mencerahkan membangun kerukunan umat beragama.
“Saya kira hasil riset ini memecahkan ini sangat mencerahkan dalam membangun kerja sama dan kerukunan antarumat,” kata Gomar seperti dilansir dari laman CNNIndonesia.com, Senin (29/5).

Varian KrisMuha merujuk pada orang Kristen yang menjadi simpatisan Muhammadiyah. Riset yang dilakukan Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) PP Muhammadiyah ini menjelaskan varian KrisMuha terjadi karena adanya interaksi yang intens antara siswa Muslim dan Kristen dalam lingkungan pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah di daerah terpencil.

Gomar lantas mengapresiasi dakwah Muhammadiyah dalam mencerdaskan anak-anak bangsa lewat pendidikan. Ia melihat dakwah Muhammadiyah melalui pendidikan tidak berkutat pada soal kuantitas atau menambah jumlah umat, tetapi mengedepankan kualitasnya.

“Dan saya melihat menjadi Islami dengan tetap pada iman kepercayaan masing-masing, adalah sebuah misi atau dakwah mulia yang sangat relevan dengan kemajemukan Indonesia,” kata dia.

Selain itu, Gomar melihat proses perjumpaan Muhammadiyah dan umat Kristen ternyata bisa saling menguatkan dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan masing-masing.

“Lewat dakwah sedemikian, terjadi proses interpenetrasi yang saling membangun menuju kedewasaan beriman masing-masing,” kata dia.

Namun, interaksi itu tak menghilangkan identitas agama mereka masing-masing sehingga menciptakan toleransi satu sama lain.

“Namun, perlu dicatat bahwa interaksi tersebut tidak menghilangkan identitas mereka sebagai penganut agama Kristen yang taat,” kata Ketua LKKS PP Muhammadiyah Fajar Riza Ulhaq di laman resmi Muhammadiyah.

Hasil riset ini menggambarkan situasi toleransi di daerah-daerah terpencil di Indonesia, terutama di daerah 3 T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Daerah-daerah yang dimaksud adalah Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT); Serui, Papua; dan Putussibau, Kalimantan Barat (Kalbar).

Penelitian ini kemudian disusun menjadi buku berjudul ‘Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan’.

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

wakil ketua komisi x dpr lalu hadrian irfani dwi rdetikcom 1745330073262 169

Game PUBG Akan Dibatasi Pemerintah, Waka Komisi X DPR: Harus Melalui Kajian yang Objektif

Jakarta – Game online Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG) menjadi sorotan pasca ledakan di SMAN 72 …

menteri pppa arifah fauzi dok kementerian pppa 1748531764755 169

Pasca Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pemerintah Akan Batasi Game Online, Menteri PPPA Bilang Begini

Jakarta – Pasca ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta salah satu respon pemerintah akan …