Screen Shot 2024 07 14 at 10.24.02 AM

Menanamkan Toleransi Sejak Dini Pada Generasi Muda

JAKARTA — Toleransi masih menjadi isu yang cukup krusial di Indonesia, hal ini dikarenakan pemahaman yang masih kurang sehingga perlu untuk dikampanyekan secara luas terutama dikalangan generasi muda agar nilai-nilai toleransi sesame terus dapat tumbuh dengan baik.

Dilansir dari laman republika.co.id Komunitas Seribu Anak Bangsa Merantau Untuk Kembali (SabangMerauke) kembali melaksanakan program “Pertukaran Pelajar Antardaerah SabangMerauke”. Didukung oleh Indika Foundation, tahun ini kegiatan tersebut menitikberatkan pada persoalan toleransi.

Periode ini tercatat ada 28 orang dari kelompok SMP dan mahasiswa yang diikutsertakan dalam program SabangMerauke 2024. Mereka di antaranya Adik SabangMerauke (ASM) yang merupakan siswa SMP sebanyak 13 orang dan Kakak SabangMerauke (KSM) yang merupakan mahasiswa sebanyak 15 orang. Selain itu, juga ada Famili SabangMerauke (FSM) sebanyak 13 keluarga.

Project Lead Pertukaran Pelajar Antardaerah SabangMerauke 2024 Regita Savira ungkap beberapa alasan mengapa menitikberatkan pada toleransi. Diantaranya adalah ingin mendorong generasi muda lebih peka terhadap keberagaman di Indonesia. Selain itu ingin membangun ruang aman, konstruktif, dan positif bagi generasi muda.

Direktur Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) Mulawarman Hannase yang turut berikan materi toleransi turut apresiasi kegiatan ini. Menurutnya sangat jarang instansi, korporasi atau lembaga yang mengangkat persoalan toleransi dalam kegiatannya.

Salah satu Adik SabangMerauke Andhika Saputra ungkapkan sangat senang mendapatkan pembelanjaran toleransi pada kesempatan kali ini. Meurutnya, toleransi menjadi hal penting dalam menyongsong Indonesia emas 2045.

Pengajar BISINDO, Mohammad Mohammad Adhika Prakoso tekankan, toleransi dari komunitas tuli adalah butuh orang dengar. Caranya dengan saling mendukung tanpa dikasahani. Keterlibatan teman-teman tuli bisa mengedukasi orang-orang awam. Teman yang terlibat pada kegiatan ini juga bisa mengedukasi orang awam lainnya sehingga nantinya bisa saling mengedukasi.

Pendiri Kopi Tuli Putri Sampaghita Trisnawinny ungkapkan, sikap toleransi bagi orang tuli sangatlah penting. Menurutnya bila perusahaan membuka diri pada orang tuli dan disabilitas lainnya maka inklusivitas bisa terjadi

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

020540500 1761117389 830 556

Ini Kado Presiden Prabowo untuk Santri di Momentum HSN 2025

Jakarta – Momentum Hari Santri Nasional 2025 mendapatkan kado istimewa dari Presiden Prabowo Subianto berupa …

Santri

Semangat Jihad Santri Kini Bertransformasi Jadi Perjuangan Intelektual dan Kultural

Semarang — Peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang jatuh pada Selasa (22/10) diperingati secara khidmat …