KH Mabroer HS

Islam Wasathiyah Minoritas di Dunia Maya, MUI Kolaborasi dengan UIN Lahirkan Mujahid Digital

Yogyakarta – Islam Wasathiyah sudah mainstream di dunia nyata, tetapi masih minoritas di dunia maya. Karena itu, upaya-upaya penguatan Islam Wasathiyah di dunia maya harus terus dilakukan untuk menjaga ruang digital dari berbagai upaya-upaya yang ingin merusak citra Islam rahmatan lil ‘alamin.

Hal itu dikatakan Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Mabroer MS kegiatan Infokom MUI Goes to Campus di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Rabu (24/9/2025). Pada kesempatan itu, Kiai Mabroer menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan di dunia maya, terutama dalam mengarusutamakan Islam Wasathiyah.

“Kami melihat Islam Wasathiyah sudah mainstream di dunia nyata, tetapi masih minoritas di dunia maya. Karena itu, kolaborasi MUI dan UIN sangat penting untuk melahirkan para mujahid digital,” ujarnya dikutip dari MUI Digital.

Menurutnya, kriteria pemimpin di ruang digital saat ini lebih ditentukan oleh keaktifan dibanding keilmuan.

“Di dunia digital, yang dominan adalah siapa yang paling aktif, bukan yang paling alim. Kita berharap ke depan berubah, yang paling alim yang menjadi imam di dunia digital,” ungkapnya.

Kiai Mabroer juga menyoroti tantangan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat menggeser peran guru dan dosen bila tidak diimbangi dengan SDM unggul. Ia mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga kreator konten positif.

“Kalau isinya orang-orang baik seperti mahasiswa UIN, insyaallah produksi AI juga akan baik. Minimal jadilah content creator, bukan hanya pengguna,” pesannya.

Kiai Mabroer optimis bahwa sinergi MUI dengan kampus akan melahirkan lebih banyak generasi muda yang aktif menguatkan dakwah Islam moderat di ruang digital.

“Kita ingin gerakan mujahid digital ini semakin masif, karena SDM kampus sudah terukur. Terima kasih kepada semua pihak, khususnya UIN Sunan Kalijaga, yang memfasilitasi kegiatan ini dengan baik,” tuturnya.

Kegiatan ini menjadi rangkaian keempat setelah sebelumnya dilaksanakan di UIN Lampung, UIN Banten, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kiai Mabroer menyampaikan apresiasi kepada pihak kampus yang telah mendukung penuh acara tersebut.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Rektor dan seluruh jajaran. Forum ini menjadi pintu masuk untuk membangun suasana keagamaan di dunia digital agar lebih sehat,” ujarnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

bullying

Bullying yang Merenggut Nyawa: Saat Pendidikan Kita Kehilangan Jiwa Islamnya

Kasus perundungan yang berujung kematian—termasuk yang baru-baru ini terjadi di Tangerang—sekali lagi mengguncang kesadaran kita …

TOT Moderasi Beragam UIN Maliki Malang

Merawat Iman di Era Digital: UIN Maliki Malang Siapkan Dosen Muda sebagai Penebar Islam Rahmatan lil ‘Alamin

Batu — Di tengah kesejukan alam Kota Batu, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang membuka Training …