sekretaris umum pp muhammadiyah abdul muti memberikan keterangan terkait
sekretaris umum pp muhammadiyah abdul muti memberikan keterangan terkait

Abdul Mu’ti Tegaskan Muhammadiyah tidak Terlibat Dukungan Calon Presiden

JAKARTA – Ajang kontestasi politik pilpres dan pileg masih sekitar 2 tahun lagi, pilpres akan dilaksanakan pada tahun 2024 meski demikian, suasana kampanye telah begitu terasa karena hampir setiap hari media sosial dan perbincangan masyarakat terkait siapa calon pemimpin Indonesia selanjutnya, selain itu para elit politik juga telah saling silaturrahim untuk menjajaki kemungkinan koalisi bahkan telah ada yang deklarasi.

Demi menjaga kondusifitas ditengah masyarakat, Muhammadiyah menegaskan akan berada ditengah-tengah tidak terkait dengan salah satu calon yang akan diusung oleh partai politik.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menegaskan, posisi Persyarikatan Muhammadiyah dalam kontestasi politik jelang 2024, mendatang. Sebagai ormas Islam, Muhammadiyah tetap di posisi netral tidak ikut dalam dukung mendukung pasangan calon presiden, baik di pemilu sebelumnya maupun pada 2024, mendatang.

“Sebagai Ormas Islam, Muhammadiyah tidak punya otoritas dan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis dan dukung mendukung calon presiden dan wakil presiden,” kata Abdul Mu’ti yang ia tegaskan melalui akun Twitter-nya, seperti dilansir dari laman republika.co.id Rabu (5/10/2022).

Ia kembali menegaskan posisi Muhammadiyah adalah organisasi masyarakat Islam, bukan partai politik. “Sesuai Undang-Undang dasar lembaga yang berwenang mencalonkan presiden dan wakil presiden adalah partai politik,” ujarnya.

Adapun bagi pribadi personal warga Muhammadiyah, diakui dia, memang memiliki hak konstitusi baik memilih dan dipilih. Abdul Mu’ti menegaskan, proses pemilihan presiden dan wakil presiden memang masih lama. Namun, suasana dukung mendukung di masyarakat sudah sangat terasa.

Karena itu, ia menekankan agar tetap harus memiliki aturan. Sehingga tidak seenaknya mencampuradukkan dukungan pribadi dengan wilayah organisasi Muhammadiyah.

“Warga Muhammadiyah hendaknya bersikap cerdas dan tidak terpengaruh oleh video yang beredar luas melalui medsos, bahwa Muhammadiyah memberikan dukungan. Atas video yang beredar merupakan disinformasi yang dimaksudkan sebagai propaganda politik,” kata Mu’ti.

Ia berharap kepada masyarakat, khususnya warga persyarikatan Muhammadiyah, hendaknya tetap cerdas melihat situasi. Warga Muhammadiyah juga diminta tetap tenang dan menjaga situasi yang kondusif, rukun, dan persatuan.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Santri

Semangat Jihad Santri Kini Bertransformasi Jadi Perjuangan Intelektual dan Kultural

Semarang — Peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang jatuh pada Selasa (22/10) diperingati secara khidmat …

Gubernur Jatim Khofifah Parawansa hadiri Lirboyo Bersholawat

Hari Santri: Panggilan Suci Teguhkan Peran Santri Sebagai Penjaga Iman, Bangsa, dan Peradaban Dunia

Kediri — Hari Santri bukan sekadar peringatan, melainkan panggilan suci untuk meneguhkan peran santri sebagai …