resepsi pernikahan

Apa Arti Sakinah Mawaddah Warrahmah yang Sering Diucap Saat Pernikahan?

Lazim dijumpai saat berlangsungnya pernikahan akan ada banyak doa yang terucapkan dari para undangan. Dalam Islam, salah satu yang sering dibacakan untuk pengantin adalah beragam doa yang diakhiri dengan kalimat ‘semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah’.

Ucapan semoga sakinah, mawaddah, warahmah selalu melekat dalam setiap doa yang diberikan kepada para pengantin baru. Tentu saja, doa tersebut pastinya memiliki makna luar biasa yang sangat cocok untuk diucapkan kepada mempelai yang memulai berumah tangga.

Ucapan doa sakinah, mawaddah, warahmah dalam pernikahan bukan tanpa dasar. Rujukan atas doa tersebut adalah surat ar-Rum ayat 21 : “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS Ar-Rum : 21).

Allah telah menciptakan manusia untuk berpasang-pasangan (menikah), dan memberikan rasa kasih sayang di antara mereka yang berpasangan. Perasaan kasih sayang inilah yang merupakan salah satu kebesaran Allah yang dikaruniakan kepada hambanya. Cinta dan kasih sayang adalah anugerah yang tidak bisa dibuat-buat apalagi direkayasa.

Ahli fikih dan tafsir mengungkap arti sakinah adalah ketentraman dalam hati, mawaddah berarti kasih sayang, dan warahmah berarti kelembutan hati dan empati. Sementara dalam al-Quran menjabarkan gabungan dari ketiga arti sakinah, mawadah, warahmah adalah kehidupan yang diliputi ketentraman, rasa kasih, dan sayang.

Sakinah adalah tidak adanya rasa gentar dalam menghadapi sesuatu karena adanya ketentraman dalam hati pada saat datangnya sesuatu yang tidak diduga yang dibarengi dengan cahaya dalam hati yang menenangkan. Diharapkan, keluarga yang baru membina rumah tangga akan mendapatkan ketenangan dan terhindar dari kegelisahan.

Awal dari ketidaknyamanan rumah tangga bisa berawal dari keresahan dan ketidaktenangan dalam rumah tangga. Ketidaknyamanan tersebut berbahaya jika timbul, karena akan dapat menghilangkan rasa percaya terhadap pasangan, kurangnya komunikasi. Karena itu memupuk pernikahan dari awal sangatlah penting untuk dilakukan.

Mawaddah merupakan dorongan batin yang kuat dalam diri sang pencinta untuk senantiasa berharap dan berusaha menghindarkan orang yang dicintainya dari segala hal yang buruk, dibenci, dan menyakitinya. Mawaddah mencakup sikap naluriah manusia atau berhubungan dengan keduniawian, misalnya ketampanan ataupun kedudukan yang dimiliki pasangan.  Fitrah keduniawian seperti ini adalah hal yang lumrah yang dimiliki manusia. Warahmah merupakan kelembutan hati dan perasaan empati yang mendorong seseorang melakukan kebaikan kepada pihak lain yang patut dikasihi dan di sayangi.

Dari semua penjelasan ini dapat dipahami bahwasanya dalam rumah tangga haruslah pasangan saling berusaha untuk menjaga, melindungi, membantu dan daling memahami satu sama lain, karena tanpa bekal hal tersebut maka rumah tangga akan selalu di rundung prahara.

Rahmah atau karunia dan rezeki dalam keluarga ada karena proses dan kesabaran suami ataupun istri dalam membina rumah tangga. Saat melewatinya dengan kesabaran dan cinta, maka karunia itu akan diberikan oleh Allah sebagai bentuk cinta tertinggi dalam keluarga.

Bagikan Artikel ini:

About Rufi Tauritsia

Check Also

sedekah laut

Sedekah Laut dalam Tradisi dan Akidah

Tradisi sedekah laut merupakan praktik yang umum dilakukan oleh para nelayan sebagai bentuk ungkapan rasa …

stuart

Stuart Seldowitz, Islamofobia dan Usia Pernikahan Aisyah

Stuart Seldowitz, seorang mantan penasihat pada masa Pemerintahan Presiden Obama, menimbulkan kontroversi dengan melontarkan ujaran …