Jakarta – Amerika Serikat dan Israel tengah menggarap proposal perdamaian untuk menyelesaikan masalah dengan Palestina. Namun sayangnya, proposal yang hanya melibatkan Israel tersebut, mengundang kecaman dari Palestina.
Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan peta kesepakatan tersebut konspirasi. Ia menilai proposal lebih laik dibuang di tong sampah.
“Kesepakatan konsiprasi ini tak akan bisa dilaksanakan. Kita (Palestina) akan mebawa ini ke tong sampah,” tegasnya dikutip dari AFP.
Abbas menilai proposal tersebut berat sebelah. Apalagi, Israel akan memiliki Yerusalem sebagai ibu kota sendiri, tanpa harus berbagi dengan Palestina.
Rencana damai itu juga dikatakan Palestina memungkinkan Israel lebih banyak mencaplok daerah Tepi Barat. Tepi Barat selama ini kerap dijadikan pemukiman oleh warga Israel.
Sementara itu, Gerakan Islam Hamas yang mengelola wilayah Jalur Gaza Palestina mengatakan tak akan pernah menerima kompromi AS. Termasuk menjadikan Yerusalem ibu kota Israel.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Washington. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas soal perjanjian damai Timur Tengah.
“Bersama-sama kita bisa mewujudkan fajar baru di Timur Tengah,” kata Trump saat audiensi dengan Netanyahu dan sejumlah warga Yahudi Amerika.
Trump menyanjung Israel dan mengatakan negara itu telah mengambil langkah besar untuk perdamaian. Termasuk dengan komitmen didemiliterisasi untuk Palestina.
Namun sayangnya, dalam pertemuan itu tidak ada wakil Palestina. Meski demikian Trump menegaskan sudah mengirimkan proposal perdamaian ke Abbas. Proposal itu sendiri berisi peta yang mengambarkan negara-negara tetangga Israel. Dikatakan AFP, proposal itu sangat panjang hingga 80 halaman.
Konflik Israel dan Palestina sudah berlangsung sejak 1940-an. Sebelumnya PBB memutuskan Yerusalem sebagai wilayah internasional, di mana kedua kelompok yang bersitegang bersama-sama memilikinya.