“Bagaimana bahasa agama itu efektif di saat krisis dan tokoh-tokoh agama tidak hanya dilibatkan di dalam akibat, tetapi juga bagaimana di dalam sebab, bagaimana dalam rancangan kebijakan, dan sebagainya,” ucap Nasaruddin dalam diskusi “Dialog Ramadan”, Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).
Acara ini dihadiri para tokoh agama seperti Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, imam besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar, serta Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta Dede Rosyada.
Nasaruddin mencontohkan momen pemilu yang telah berjalan aman. Nasarruddin menemui Ketua KPU agar melibatkan tokoh agama dari daerah hingga pusat demi kelancaran pesta demokrasi itu.
“Tidak mungkin pemilu lancar jika tidak ada tokoh agama yang dilibatkan. Saya minta ke Ketua KPU untuk melibatkan seluruh tokoh agama-agama dari pusat hingga daerah,” katanya.
Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta Dede Rosyada menyebutkan tujuan sebuah negara untuk menjadi sejahtera. Menurutnya, hal itu bisa dicapai dengan kolaborasi, bersinergi, hingga saling mendukung satu sama lainnya.
“Bahwa kita itu ingin menjadi negara kesejahteraan yang terus meningkat. Adapun tujuan bersama diharapkan bagaimana kita umat beragama bisa berkolaborasi, bersinergi, sharing, caring, antarsesama umat beragama, saling mendukung, saling melengkapi untuk mencapai kesejahteraan bersama tadi,” jelasnya.
Sementara Kardinal Ignatius Suharyo menambahkan, kunci transformasi bangsa menghadirkan persaudaraan hingga perdamaian antarumat beragama bersumber dari iman serta penghayatan agama yang autentik.
“Transformasi pribadi yang bersumber dari iman autentik, penghayatan agama yang autentik yang membawa kepada transformasi bangsa,” tutupnya.