Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) memberikan pembinaan kepada 40 guru Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun. Pembinaan itu dilakukan di Cirebon, Jawa Barat. Setelah pembinaan ini, para guru Al-Zaytun diminta untuk memiliki sikap moderat sejak dini.
Pembinaan dilakukan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam. Guru yang mengikuti kegiatan tersebut adalah guru MI, MTs, dan MA Ponpes Al-Zaytun.
“Guru madrasah memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman yang toleran sejak dini kepada peserta didik,” kata Direktur GTK Madrasah Muhammad Zain, dikutip dari laman resmi Kemenag RI, Selasa (22/8/2023).
“Guru madrasah harus berhati-hati dalam berbicara kepada siswa, karena apa yang diucapkan oleh guru bisa jadi kenyataan,” sambungnya.
Zain juga berharap para guru bisa menciptakan madrasah yang kondusif bagi peserta didik. Hal ini penting untuk perkembangan para santri sehingga dilakukan sharing session dengan perwakilan Densus 88.
“Ini mengapa para guru diharapkan salah satunya perlu memiliki kemampuan untuk memahami minat, bakat, dan kemampuan peserta didiknya. Semisal ada murid yang suka matematika, sains, bahasa, melukis dan lain-lain. Guru harus bisa memfasilitasi itu. Dengan demikian Kecerdasan-kecerdasan siswa bisa terekspos dan dimaksimalkan,” jelas Zain.
“Mari kita terapkan konsep madrasati jannati atau madrasahku adalah surgaku. Kalau para siswa ini sudah merindukan madrasahnya, tempat belajarnya, maka otomatis mereka juga akan cinta atau bahkan kecanduan untuk belajar di madrasahnya,” tukasnya.