Jakarta — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyambut gembira langkah bersejarah Inggris, Kanada, Australia, Prancis dan Portugal yang secara resmi mengakui negara Palestina. Keputusan ini dipandang sebagai angin segar bagi perjuangan rakyat Palestina sekaligus menambah legitimasi moral dan politik di mata dunia internasional.
“Efek domino diplomasi bisa saja terjadi. Semakin banyak negara akan mengikuti jejak Inggris, Kanada, Australia, Prancis dan Portugal” ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Menurut MUI, keputusan tersebut memperkuat posisi Palestina di forum-forum global sekaligus menekan Amerika Serikat yang selama ini dianggap menerapkan standar ganda dalam hukum internasional.
Namun, Prof. Sudarnoto mengingatkan, selama aliran dukungan militer, intelijen, dan politik dari Washington terus mengalir, Israel tetap memiliki kapasitas untuk melanjutkan agresinya.
“Israel bisa saja mengabaikan pengakuan itu dan bahkan semakin agresif, karena merasa dilindungi oleh sekutunya,” tegasnya.
MUI menilai bahwa perjuangan belum selesai. Tekanan nyata perlu terus digalang, mulai dari resolusi Majelis Umum PBB, penguatan Mahkamah Internasional (ICJ) dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), hingga sanksi ekonomi maupun diplomatik terhadap Israel.
Prof. Sudarnoto bahkan menekankan perlunya langkah konkret seperti boikot produk, embargo ekonomi, hingga pembatasan hubungan diplomatik. “Jika perlu, pengiriman pasukan internasional untuk melindungi rakyat Gaza dan Palestina harus dipertimbangkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengakuan resmi tiga negara persemakmuran ini membawa bobot moral yang besar. Selama ini, negara-negara Barat kerap berhati-hati dalam menyatakan sikap. Kini, sikap terbuka itu menegaskan bahwa dunia tak lagi bisa menerima penjajahan, pendudukan, dan pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan Israel.
“Ini adalah pesan kuat bahwa dunia bergerak. Dukungan global kepada Palestina terus meluas, dan hal ini mempersempit ruang manuver Israel serta Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB,” pungkasnya.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah