069707200 1603887301 830 556
069707200 1603887301 830 556

Erick Thohir: Gandeng Muhammadiyah dan MUI Untuk Ceramah di Masjid BUMN

JAKARTA – Beberapa waktu lalu, Pengawas Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) NU melakukan penelitian di Masjid-masjid Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait penyebaran narasi paham radikal, hasilnya cukup mencengangkan bahwa 41 masjid dijadikan tempat menyebarkan paham radikal.

Hasil penelitian tersebut sempat menjadi perdebatan dibanyak kalangan, namun tidak dapat disangkal bahwa mimbar khutbah jumat seringkali berisikan ujaran kebencian, hoax dan penyebaran paham radikal yang jauh dari nilai-nilai keislaman. Untuk meminimalisir penyebaran paham radikal menteri BUMN telah menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) untuk memberikan pemahaman agama yang sejuk.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam)  Mahfud MD, menyampaikan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan akan segera menggandeng Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Hal tersebut, kata Mahfud,  disampaikan Erick Thohir langsung kepada dirinya terkait kerja sama mengirimkan penceramah  di masjid dan majelis taklim di lingkungan Kementerian BUMN.  

“Menurut Menteri BUMN kepada saya, akan segera dijajaki juga MoU dengan Muhammadiyah dan MUI agar ormas-ormas tersebut bisa mengirim penceramah di masjid-masjid dan majelis taklim di lingkungan BUMN, ” kata Mahfud dalam keterangan seperti yang dikutip dari laman Republika.co.id, Ahad (22/11). 

Saat ini, lanjut Mahfud, MoU baru dilakukan dengan Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama (PBNU). ” MoU baru dilakukan dengan NU, yang lain menyusul nanti,” ujar Mahfud.  

Mahfud menegaskan, dengan menggandeng berbagai ormas menandakan tidak adanya kesan pilih-pilih ormas. Kerjasama dengan berbagai ormas tersebut akan dilakukan secara bertahap. 

Mahfud mengatakan, pemerintah menilai para ulama dan tokoh, penceramah di bawah ormas Islam baik itu Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, maupun ulama-ulama di bawah naungan MUI sangat layak diajak berkerjasama untuk memberikan pencerahan rohani kepada umat.  

Sebelumnya, Kementerian BUMN mengajak peran aktif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam membina kepribadian seluruh karyawan BUMN, terutama kalangan Muslim agar terjadi penerapan akhlak sebagai nilai baru untuk meningkatkan kinerja di setiap perusahaan BUMN. 

Para ulama dari kalangan Nahdliyin akan dilibatkan untuk mengisi ceramah dan kajian di berbagai masjid yang terdapat di seluruh perkantoran BUMN.   

Kerja sama dalam syiar Islam tersebut merupakan kelanjutan dari kolaborasi antara Kementerian BUMN dan PBNU yang ditandatangani pada September lalu dan meliputi banyak program terkait pemberdayaan sumber daya manusia, optimalisasi peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga pembinaan masyarakat dan tanggung jawab sosial serta lingkungan.   

Keterlibatan para kiai dan ustadz dari NU untuk mengisi kajian dan ceramah di lingkungan masjid BUMN merupakan bagian dalam pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia agar sesuai dengan Alquran dan sunnah sebagai asas pokok pembentukan jati diri Muslim.  

“Ajaran Islam yang disyiarkan NU serupa dengan pencanangan nilai akhlak di BUMN, yakni bertujuan membangun dan mengembangkan insan masyarakat yang bertakwa kepada Allah, cerdas, terampil, berakhlak mulia, tenteram, adil, dan sejahtera. Kami melibatkan peran aktif NU agar Islam ramah ala NU dapat mewarnai pemahaman keagamaan di lingkungan seluruh BUMN,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Kamis (19/11). 

Dalam waktu dekat, kata Erick, para kiai dan ustadz dari NU akan menjadi khatib dan imam ibadah sholat Jumat di 22 masjid yang ada di lingkungan perusahaan BUMN di Jakarta dan Tangerang

Tercatat, ada tujuh masjid di Jakarta Pusat, sembilan di Jakarta Timur, empat di Jakarta Selatan, serta masing-masing satu masjid di Jakarta Utara dan Tangerang yang menjadi inisiator kerjasama syiar Islam tersebut. Semua masjid tersebut berada dalam lingkungan 17 perusahaan BUMN.

“Saya berharap, program ini bisa membentuk seluruh karyawan BUMN memiliki akidah yang benar berdasarkan ilmu, menjadikan Alquran dan sunnah sebagai pedoman dalam memahami tauhid yang sesuai pemahaman salafush shalih, sekaligus membentengi dari pemikiran-pemikiran yang menyimpang dalam Islam,” kata Erick.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ketum pemuda muhammadiyah dzul fikar ahmad tawalla 169

Usai Putusan MK, Pemuda Muhammadiyah Serukan Persatuan Dan Hidup Rukun-Damai

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan sengketa Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) 2024 pada Senin, …

Alissa Wahid ok

Semangat Emansipasi Kartini Bisa Pengaruhi Penafsiran Agama Modern Terhadap Posisi Perempuan

Jakarta – Kesetaraan gender dan penolakan terhadap diskriminasi perempuan merupakan nilai-nilai yang terus diperjuangkan dalam …