Jakarta – India tengah menjadi sorotan dunia setelah meletus kerusuhan berdarah di New Delhi yang menewaskan puluhan korban jiwa tak berdosa. Data terakhir korban meninggal mencapai lebih dari 42 orang. Korban luka mencapai ratusan.
Kerusuhan yang meletus di New Delhi dipicu dengan pro-kontra UU Kewarganegaraan yang antimuslim. Ini menjadi kerusuhan berlatar belakang agama terburuk setelah tahun 2002, di mana saat itu lebih dari 1.000 orang meninggal.
Insiden di New Delhi tersebut juga mendapat reaksi keras di Indonesia, salah satu respons itu datang dari pemeluk Agama Hindu, I Gede Pasek Suardika. Anggota DPD asal Bali ini sangat menyayangkan tragedi berdarah tersebut. Gede Pasek tak memungkiri, konflik akan selalu terjadi jika dalam pembuatan UU masuk politik identitas.
“Sangat menyesalkan kejadian seperti itu. Politik identitas masuk dalam pembuatan UU akan selalu menimbulkan ketidakpuasan dan konflik,” ujar Gede Pasek dikutip dari laman viva.id, Sabtu (29/2/2020).
Ia mencontohkan, di India antar Sekte Hindu juga sering terjadi konflik. Itu berbeda dengan di Indonesia terutama cara menjalankan agama karena menyatu dengan ke-Nusantaraan.
“Lihat saja bagaimana umat Hindu di Bali atau Jawa melaksanakan tata ritual tidak akan ditemukan di India. Agama apapun masuk Nusantara akan menjadi sejuk oleh sentuhan ke-Nusantaraan,” ungkapnya.