Jombang – Para putra dan putri (gus dan ning) kiai pesantren diajak untuk aktif berdakwah di media sosial. Selama ini, gus dan ning yang memiliki ilmu sangat banyak tetapi hanya tersebar di kalangan terbatas.
“Para gus dan ning selama ini berdakwah hanya di panggung-panggung pengajian. Padahal, ilmunya banyak sekali. Maka, saya mengajak para gus dan ning aktif di media sosial agar ilmunya bisa dinikmati lebih banyak orang dan manfaatnya lebih banyak ke berbagai kalangan,” kata Habib Husein Jafar al-Hadar pada acara Recharge, yang merupakan rangkaian Haul Kiai Bisri Syansuri, Kamis (28/12/2023).
Ia menambahkan sudah saatnya para gus, ning, dan kalangan santri menjadi pelopor dakwah di kalangan generasi muda. Caranya dengan memanfaatkan berbagai platform media yang sekarang ada.
Habib Husein Jafar mengungkapkan pentingnya memahami iman, Islam, dan ihsan dalam satu kesatuan. Dia menyitir sebuah pedoman bahwa hiduplah, apalagi ibadah, seolah-olah Anda melihat Allah. Dan kalau kamu tidak melihat Allah, sadarilah bahwa Allah selalu melihat kamu.
“Kalau kita sadar Allah selalu melihat kita, tidak akan kita bermaksiat. Recharge-nya agar kita selalu melihat Allah, karena Allah selalu melihat kita,” ujar dia.
Habib Husein juga menyitir pendapat dari Imam Ali sebagai rujukan bersikap dan perspektif.
“Imam Ali bin Abi Thalib pernah berkata kalau ingin melihat imanmu, lihatlah dirimu ketika sedang sendirian. Ini penting, karena orang biasanya aneh-aneh kalau sendiri. Maka, kalau mau tes iman, ya lihatlah dirimu sendiri ketika sedang tidak ada teman, ketika sedang sendirian, ketika sedang di kamar mandi. Biasanya kalau sedang sama orang, kita sering cosplay menjadi orang yang beriman karena tidak enak dilihat sama orang,” ujar Habib Jafar.
Hadir pada acara itu, Dewan Pengasuh Pesantren Denanyar Jombang, Ketua Umum Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (Matan) Hasan Chabibie, kiai-kiai dan nyai muda dari beberapa pesantren di Jawa Timur, serta ribuan santri dari beberapa pesantren.