Ketua RMI PBNU KH Hodri Arif
Ketua RMI PBNU KH Hodri Arif

Halaqah Ulama Nasional RMI PBNU Hasilkan 3 Rekomendasi

Lamongan — Halaqah Ulama Nasional Rabithah Ma’ahid Al Islamiyah (RMI) di Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, telah berakhir. Tiga rekomendasi dihasilkan dalam kegiatan itu yaitu rekognisi, rekontekstulisasi, dan penguatan pesantren.

“Alhamdulillah melalui proses pembahasan melalui sidang komisi, akhirnya kita mampu menghasilkan tiga rekomendasi dalam Halaqah Ulama Nasional oleh RMI,” kata Ketua RMI PBNU KH. Hodri Arif keterangan tertulis, Jumat (14/7/2023).

Hodri mengungkapkan, terkait dinamika kitab kuning, yang perlu dilakukan adalah bagaimana rekostekstualisasi agar bisa menyelesaikan atau menjawab masalah-masalah yang dihadapi umat dewasa ini.

“Pada proses sidang, kita semua juga tetap berpijak pada pemikiran para ulama yang diwarisi dari tahun-tahun yang lalu, lebih dari 700 tahun yang lalu, yang semangatnya tetap relevan hingga saat ini,” ujarnya.

Pada rekontekstulisasi kitab kuning, RMI PBNU mendorong pesantren untuk mengembangkan metode pembelajaran dan pembacaanya. Hal tersebut supaya para santri mampu atau lebih mumpuni dalam memahami dan mengerti tentang kitab kuning, serta sesuai dengan konteks saat ini.

Rekomendasi kedua, mengenai rekognisi pemerintah atau negara terhadap pesantren, santri, dan lulusan pondok pesantren. Rekomendasi menelankan agar para santri juga memiliki peluang yang sama dengan lulusan pendidikan di luar pesantren. Bagaimana bisa berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di negara ini.

“Untuk rekognisi ini, kita memberikan rekomendasi kepada negara melalui Kemenag dan Kemendikbud agar lulusan pesantren mendapatkan fasilitas yang sama, tidak berdasarkan dari mana asal mereka, tapi lebih pada kemampuan yang dimiliki para santri,” ucapnya.

Selanjutnya rekomendasi ketiga adalah soal pendidikan Islam, khususnya antarpesantren yang terhimpun dalam RMI PBNU. Rekomendasi mendorong PBNU mendukung secara lebih maksimal agar pesantren bisa berkembang dan ada jalinan kerja sama antarpesantren.

“Pesantren harus kita dorong untuk terus berkembang, dan ada jalinan kerja sama antarpesantren untuk menguatkan fungsi pesantren, agar para santri bisa hikmah lebih sempurna untuk bangsa dan negara,” jelas Hodri.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

daging dan sosis babi

Babi Dinilai Bergizi, Tapi Tetap Haram: Mengapa Islam Melarang yang Tampak Baik?

Baru-baru ini, sebuah penelitian internasional yang dikutip oleh Food.detik.com, mengungkap daftar 100 makanan paling bergizi …

Prof Yudian Wahyudi

Gerakan Kebajikan Pancasila, Amal Jariyah untuk Persatuan Bangsa

Ambon — Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi menegaskan bahwa gerakan Relawan …