JAKARTA – Duka yang mendalam dirasakan semua masyarakat Indonesia atas wafatnya salah seorang putra terbaik bangsa, KH. Sholahuddin Wahid. Minggu, (02-02-2020) di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Perasaan itu pula yang menyelimuti hati Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hidayat Nur Wahid.
Dikutip dari laman republika.co.id, Hidayat mengatakan dirinya sempat melihat bibir jenazah Salahuddin Wahid (Gus Sholah) seperti tersenyum saat prosesi pemulasaraan jenazah di rumah duka mengatakan wajah jenazah Gus Sholah kontras dengan saat terakhir ia membesuk almarhum di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, Ahad pada pukul 18.00 WIB.
“Saya melihat bibir jenazah almarhum seperti sedikit menyunggingkan
senyum. Wajahnya teduh, saya rasa almarhum memang menerima dengan baik
kepergiannya,” kata Hidayat saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Salah
satu tanda diterimanya amal ibadah seorang hamba oleh Allah SWT adalah dapat
terlihat ketika seorang tersebut wafat, tanda-tanda diantaranya wajah tersenyum
dan banyaknya kerabat serta masyarakat yang turut serta hadir dalam takziyah
mendo’akan.
Hidayat menyebut sosok
Salahuddin Wahid sebagai figur yang cocok dijadikan panutan bagi dunia
pendidikan. Ia mengatakan Gus Sholah adalah tokoh yang dibesarkan oleh ulama KH
Wahid Hasyim namun memilih untuk bersekolah di sekolah umum.
“Beliau bersekolah di sekolah umum, hingga menggapai gelar insinyur. Jadi
memang selain memiliki basis ilmu agama, juga beliau memiliki kemampuan di
bidang arsitektur,” kata Hidayat.
Ketika dipercaya memegang amanah memimpin pondok pesantren Tebu Ireng di
Jombang, Jawa Timur ia mampu memadukan keunggulan yang dimiliki sekolah umum dengan
nilai-nilai agama. Karena itulah pesantren tersebut terbilang maju cukup pesat.
Sosok Salahuddin Wahid juga berkesan bagi Hidayat Nur Wahid karena selain
bergiat di pendidikan, almarhum juga merupakan tokoh yang cukup besar namanya
di dunia politik. Hidayat pun tak heran ketika prosesi pemulasaraan jenazah
almarhum Gus Sholah dihadiri pula oleh tokoh-tokoh nasional bahkan Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Salahuddin Wahid juga pernah diusung menjadi calon wakil presiden oleh partai
politik di Pemilihan Presiden 2004. Almarhum berpasangan dengan mantan Ketua
Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto. Hidayat Nur Wahid mengatakan
kepergian Salahuddin Wahid menjadi kehilangan berbagai pihak. Untuk itu ia mengucapkan
bela sungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya almarhum.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah