007229000 1693023528 830 556

HSN Berdekatan dengan Pemilu, RMI Kebumen Tekankan Jaga Kerukunan di Tahun Politik

JAKARTA – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Peringatan HSN tahun ini akan diselenggarakan berbarengan dengan momentum jelang Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Dekatnya pelaksanaan HSN dan Pemilu harus disikapi dengan bijak dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kebumen berharap pelaksanaan HSN menjadi momentum untuk terus mempererat persatuan serta menjaga kondusifitas sehingga pelaksanaan pemilu aman dan tertib.

Hal itu disampaikan Ketua RMI Kebumen Gus Fachrudin Ahmad Nawawi, mengingat HSN kali ini berbeda dengan biasanya karena pelaksanaan HSN tahun ini ada dalam momentum menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.

“Momentum Pemilu merupakan hajat besar bagi bangsa Indonesia. Namun demikian, pemilu juga dapat menimbulkan gesekan akibat perbedaan pilihan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dilansir dari laman republika.co.id pada Ahad (10/9/2023).

Gus Fachrudin menjelaskan, Hari Santri adalah hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan santri dalam berjuang melawan penjajah, dengan resolusi jihad Mbah KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober. Tanggal tersebut kemudian diabadikan sebagai Hari Santri Nasional, yang ditetapkan pada 22 Oktober.

“Hari santri adalah hari untuk memperingati perjuangan Kiai dan Santri. Untuk itu, sudah selayaknya semangat dan nilai-nilai perjuangan kembali diasah pada peringatan HSN ini,” ujar pengasuh Ponpes Al Hasani itu.

Gus Fachrudin mengatakan, kiai dan santri mempunyai peranan penting dalam merebut kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Dalam hal ini, peran aktif kiai dan santri dalam membangun sumber daya manusia (SDM) di negara ini sangatlah nyata.

“Refleksi dan ingat kembali pada sejarah sangat penting. Ingatan sejarah akan memberikan bekal bagi para santri pada zaman modern untuk selalu berbenah, memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan,” kata dia.

Terkait tahun politik, Gus Fachru, sapaan akrabnya, menegaskan agar santri selalu menjaga kerukunan, keutuhan, persatuan dan kesatuan. Jangan sampai momentum politik membuat para santri terpecah belah.

“Pemilu hanya momentum politik lima tahunan. Namun, persatuan dan keutuhan santri saklawase. Jangan sampai kepentingan saklawase rusak gegara momentum lima tahunan,” ujar Gus Fachru, yang juga merupakan Ketua FSI Kebumen.

Dia menambahkan, menggunakan hak pilih pada Pemilu adalah hak setiap warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih. Sedangkan, perbedaan pilihan merupakan bagian dari dinamika politik itu sendiri, di mana negara Indonesia menganut asas demokrasi.

“Sekali lagi, keaktifan santri dalam pembangunan SDM serta menjaga kesatuan dan persatuan harus senantiasa terjaga,” katanya.

 

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Pelatihan Guru di Serang 1

Era Digitalisasi, Perlu Strategi Baru Bentengi Generasi Muda dari Intoleransi dan Radikalisme

Serang – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei harus bisa …

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar copy

Bulan Syawal Kesempatan Umat Islam Jadi Ahli Zikir

Jakarta – Bulan Syawal adalah kesempatan umat Islam menjadi hamba-hamba Allah yang ahli zikir. Syawal sendiri memiliki …