Idul Fitri
idul fitri

Idul Fitri Tak Hanya Saling Memaafkan Antar Muslim, Tapi Juga Saudara Kita Berbeda Agama

Jakarta – Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran sudah makin dekat. Di hari itu, Umat islam saling membuka hati dan memaafkan. Tidak hanya memaafkan sesama Muslim, juga tetapi juga memaafkan kesalahan saudara-saudara kita yang berbeda agama.

Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta KH Taufik Damas, dalam tausiyahnya mengingatkan pentingnya memaafkan di momen Idul Fitri. Itu penting demi menyempurnakan puasa yang kita lakukan selama bulan Ramadan. Tidak hanya karena Idul Fitri jadi hari di mana seluruh umat Islam yang menjalankan ibadah puasa kembali kepada kesucian, tetapi dengan memaafkan kita pun bisa semakin dekat dengan ciri-ciri manusia yang bertakwa.

Anjuran untuk meningkatkan upaya ketakwaan, Taufik mengutip ayat Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 33, salah satunya adalah melalui memohon ampun kepada Allah SWT dengan menyadari kesalahan-kesalahan dalam hidup atau kekurangan-kekurangan dalam ibadah. Selain itu, dalam ayat tersebut juga menyatakan bahwa Allah telah menyiapkan surga nan luas bagi orang yang bertakwa. Salah satu upaya untuk meraih ketakwaan adalah lewat berpuasa.

“Puasa itu kan tujuannya agar jadi orang bertakwa. Budaya yang baik seperti beli baju baru di lebaran, bagi-bagi duit, nggak masalah. Tapi yang paling penting adalah kita menggunakan hari raya Idul Fitri itu untuk saling memaafkan karena itu adalah tanda orang bertakwa,” jelas Taufik dikutip dari laman detikcom.

“Memaafkan di sini bukan termasuk dengan orang yang berbeda agama, karena dalam Islam, manusia harus dihormati apa pun agamanya. Jangan berpikir karena kita beda agama jadi kita boleh menyakiti yang berbeda agama. Dalam Islam tegas disebutkan ‘Jangan menghina sesembahan orang lain, orang lain akan sakit hati, dia akan membalas dengan menghina Allah, menghina agama kita’,” lanjutnya.

Menurutnya, memaafkan merupakan salah satu ciri orang bertakwa. Dengan memaafkan, maka ibadah puasa kita pun akan jadi semakin komplit. Selain itu, diharapkan setelah berpuasa kita pun berkembang menjadi sosok manusia yang lebih baik dalam berbagai elemen. Puasa juga diharapkan membentuk kita jadi pribadi yang dermawan sebagai ciri lain orang yang bertakwa.

KH Taufik Damas, Lc menekankan pentingnya menjaga nama baik Islam sebagai agama yang ‘rahmatan lil alamin’. Hal itu dapat kita wujudkan dengan menjaga kerukunan dan ketenteraman sesama umat beragama dengan membuka diri dan memberikan maaf. Sehingga penting di momen Lebaran kita menyambung silaturahmi dengan siapa pun.

“Dosa kita, kesalahan kita, sama siapa pun (meski berbeda agama) harus kita meminta maaf. Karena Islam itu rahmatan lil alamin. Kita harus bersyukur di Indonesia ini ada budaya halal bi halal, saling mengunjungi. Kalau budaya itu baik, nggak apa-apa untuk dilakukan. Mengisi Lebaran dengan hal-hal sederhana, silaturahmi itu bermanfaat banget, mendatangkan pahala dan keberkahan hidup,” tutupnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

keluarga sakinah

Tiga Kunci Mewujudkan Keluarga Sakinah

Berdasarkan data Kementerian Agama pada tahun 2022 angka perceraian secara nasional 516.334 kasus. Angka ini …

berbakti kepada orang tua

Khutbah Jumat : Birrul Waliadain

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ …