Jakarta – Ulama muda Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah memiliki cara dalam melawan penyebaran paham radikal terorisme dengan dakwah yang inovatif. Hal itu dikatakan Gus Miftah saat bertemu Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis (25/6/2020).
“Saya sering mensyi’arkan Islam Nusantara, Islam dengan karakteristik Indonesia karena saya memahami ketika kita meletakkan agama dan budaya secara benar, maka akan menjauhkan agama dari kekerasan. Maka dakwah yang saya lakukan adalah membudayakan agama bukan meng-agama-kan budaya. Pemahaman yang seperti ini jika kita sampaikan dengan bahasa milenial yang sederhana lebih bisa diterima di kalangan masyarakat terutama di generasi muda,” ujar Gus Miftah.
Gus Miftah juga menyarankan agar para generasi muda yang sering menggunakan media sosial untuk memfollow akun-akun yang menentramkan bukan malah yang menghasut dan justru bisa menghancurkan dirinya sendiri maupun bangsa ini.
“Kita boleh berguru dengan siapa pun. Tapi konteks pada hari ini tentunya dengan guru yang bisa menyelamatkan kita. Semua pengajian memang baik, tapi kalau memang kemudian jauh dari norma-norma dan etika kebangsaan ataupun jauh dari norma agama tentunya hal itu tidak harus kita ikuti. Jadi selektif ketika bermedsos,” kata Gus Miftah.
Sementara Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengungkapkan, pihaknya akan terus menjalin dan mempererat sinergi dengan tokoh agama dan masyarakat dalam menyebarkan pesan damai untuk mempererat persatuan bangsa sekaligus memerangi intoleransi dan penyebaran paham radikal terorisme.
“Kami memerlukan bantuan dari para ulama dalam hal pencegahan penyebaran paham radikal terorisme,” kata Kepala BNPT.