prie 210212084436 634
prie 210212084436 634

Innalillahi Wainnailahi Rojiun, Selamat Jalan Budayawan Santri Prie GS

JAKARTA— Indonesia kembali kehilangan salah satu budayawan terbaiknya, Prie GS sang budayawan yang sangat dekat dengan kiai dan santri, almarhum dikabarkan wafat pada Jumat (12/2).

Almarhum Prie GS dikenal sebagai budayawan santri, meskipun belum pernah nyantri di Pondok Pesantren, namun alumni Madrasah Aliyah tersebut kehidupanya cukup dekat dengan kalangan pesantren.

Kabar wafat pria bernama asli Supriyanto GS tersebut disampaikan Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Lateh, Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Musthofa Bisri, atau Gus Mus, seperti dikutip dari laman Republika.co.id. Dalam akun tersebut Gus Mus membagikan foto bersama almarhum, menyampaikan doa terdalam dan mendoakannya.  

“Innã liLlãhi wainnã ilaiHi rãji’űn. Saudaraku tercinta yang baik dan selalu ingin membahagiakan orang lain, Prie GS, hari ini dipanggil kehadiratNya. Kita betul-betul terkejut dan merasa sangat kehilangan. Semoga Allah merahmati dan membahagiakannya. Allahummaghfir lahu warhamhu wa’ãfihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzűlahu waj’alil jannata matswãh…Al-Fãtihah. Semoga keluarga diberi kekuatan lahir-batin. ‘AzhzhamaLlãhu ajrahum wa ahsana  azã-ahum,” tulis Gus Mus.  

Sementara itu, salah satu sahabatnya, Dr Aguk Irawan, juga membenarkan kabar meninggalnya pria kelahiran Kendal, Jawa Tengah, 3 Februari 1964 itu. Menurut Aguk, Prie GS dikenal sebagai budayawan yang santun, hangat, dan dekat dengan kalangan pesantren.

Aguk mengisahkan, dalam banyak kesempataan saat bertemu, Prie GS mengisahkan pengalamannya menjadi santri kalong (istilah santri yang tidak menginap di pesantren). Dia kerap mengaji dari satu kiai ke kiai lainnya. Bahkan, setelah menjadi seorang tokoh pun Prie GS kerap menginap untuk belajar ke Gus Mus atau KH Yusuf Khudori, Magelang Jawa Tengah.  

Semangat Prie GS nyantri, kata Aguk, membuatnya menyampaikan penyesalannya ketika saat masih muda tidak memutuskan masuk pesantren. Dia hanya belajar di madrasah. Hal ini membuat Prie GS ‘menebus’ penyeselannya itu dengan menginap di sejumlah kiai.  . 

“Di banyak kesempatan dia selalu bilang “saya akan tetap menjadi santri sepanjang hidupku…”, kata Aguk yang juga seorang novelis terkemuka lewat karyanya Haji Back Packer itu. 

Prie GS kariernya sebagai wartawan di harian umum Suara Merdeka Semarang, Jawa Tengah. Dia dikenal sebagai sastrawan, budayawan, dan pemerhati sosial melalui karya-karyanya yang unik dan sarkas.     

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …