Teheran – Kecaman terhadap penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad SAW oleh suratkabar Prancis, Charlie Hebdo semakin keras. Kali ini giliran pemerintah Iran yang mengecam publikasi ulang kartu tersebut.
Pemerintah Teheran berpendapat tindakan itu tidak bisa diterima dan merupakan provokasi.
Seperti diketahui Charlie Hebdo kembali menerbitkan edisi kartun Nabi Muhammad untuk menandai dibukanya persidangan kasus serangan 2015 di kantor redaksinya oleh para pria bersenjata yang mengaku membela Islam.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan penerbitan ulang kartun tersebut, yang pertama kali diterbitkan oleh sebuah surat kabar Denmark pada tahun 2005, merupakan penghinaan bagi lebih dari satu miliar Muslim di seluruh dunia.
“Tindakan ofensif oleh publikasi Prancis adalah provokasi,” bunyi pernyataan Kemlu Iran seperti dikutip AFP, Sabtu (5/9/2020).
“Setiap penghinaan atau penistaan terhadap nabi suci Islam atau nabi Tuhan lainnya benar-benar tidak dapat diterima.”
Teheran menyerukan agar kebebasan berekspresi digunakan dengan cara yang konstruktif untuk menempa pemahaman yang lebih baik antaragama.
Sebanyak 12 orang, termasuk beberapa kartunis paling terkenal di Prancis, tewas ditembak pada 7 Januari 2015, ketika dua bersaudara, Said dan Cherif Kouachi, menyerang kantor majalah yang berlokasi di Paris tersebut.
Para pelaku tewas setelah beraksi, tetapi 14 tersangka kaki tangannya dalam serangan itu, yang juga menargetkan supermarket Yahudi, diadili di Paris pada Rabu lalu.
Terlepas dari kemarahannya terhadap kartun tersebut, Iran juga mengecam keras serangan mematikan di kantor majalah Charlie Hebdo.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah