Prof Amany Lubis
Prof Amany Lubis

Jaga Ketahanan Keluarga Untuk Bangun Umat Islam yang Kuat

Jakarta – Menjaga ketahanan keluarga sangat panting bagi keluarga Muslim untuk membangun umat Islam yang kuat. Dengan umat Islam yang kuat berbagai masalah dan gangguan tentu tidak akan mampu merusak keluarga, bangsa, dan negara.

Hal ini disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga, Prof. Dr. Amany Lubis pada Seminar Ketahanan Keluarga yang digelar oleh Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) MUI di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu pekan lalu.

“Tema tentang ketahanan keluarga sangat penting. KPRK tidak pernah bosan, tahun 2016 lalu ketika MUI menerbitkan buku, sejak saat itu kita sangat mementingkan ketahanan keluarga. Banyak keluarga yang berkepentingan, kita semua peduli tentang ketahanan keluarga,” kata mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dikutip dari MUI Digital.

Menurutnya, ketahanan keluarga sangat mudah untuk diucapkan, tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Prof Amany menambahkan, perlu ada upaya kuat untuk menjaga ketahanan keluarga.

Ia menegaskan, ketahanan keluarga sangat penting untuk menjaga umat Islam yang kuat. Jika tidak adanya ketahanan keluarga, maka tidak ada yang memikirkan peradaban bangsa dan umat Islam yang kuat ke depan.

Salah satu tantangan untuk menjaga ketahanan keluarga antara lain psikologis, psikis dan teknologi.

“Kita perlu menyebarkan kepada anggota keluarga, masyarakat dan lingkungan, kita perlu menjaga ketahanan keluarga dari berbagai perspektif. Islam juga sudah komprehensif,” jelasnya.

Prof Amany menyampaikan, dalam Alquran telah dijelaskan mengapa pentingnya menjaga ketahanan keluarga, terutama dari api neraka. Sebagaimana dalam Hadist Khoirukum Khoirukum Li Aahlihi_ yang artinya sebaik-baiknya kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya.

Untuk itu ia atasnama MUI mengajak semua pihak untuk membangun peradaban dimulai dari keluarga.

“MUI mengajak secara rasional dan objektif, MUI tidak berpolitik praktis, tetapi kita menjaga keluarga kita dari kondisi yang bisa menyebabkan perpecahan,” pungkasnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Pelatihan Guru di Serang 1

Era Digitalisasi, Perlu Strategi Baru Bentengi Generasi Muda dari Intoleransi dan Radikalisme

Serang – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei harus bisa …

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar copy

Bulan Syawal Kesempatan Umat Islam Jadi Ahli Zikir

Jakarta – Bulan Syawal adalah kesempatan umat Islam menjadi hamba-hamba Allah yang ahli zikir. Syawal sendiri memiliki …