FGD PEMILU Damai MUI
FGD PEMILU Damai MUI

Jelang Pemilu, MUI Rumuskan Strategi Dakwah Lintas Agama Untuk Persatuan Bangsa

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus melakukan upaya-upaya positif dalam menciptakan dakwah damai dan menyejukkan jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Salah satunya dengan menggelar Focus Group Discussion bersama tokoh lintas agama dalam rangka merumuskan strategi dakwah untuk menjaga persatuan bangsa menjelang Pemilu 2024 di Aula Buya Hamka Kantor MUI, Jakarta pada Kamis (21/12/2023) lalu.

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersatukan manhaj (metode) dakwah pada semua agama dalam mempersatukan bangsa menjelang pemilu.

“Situasi menjelang pemilu ini cukup menghawatirkan, karena sudah mulai adanya gangguan terhadap kedamaian Pemilu,” ujarnya di Jakarta dikutip dari MUI Digital.

Menurut Kiai Cholil, fenomena gangguan itu terjadi karena benturan internal umat beragama dan antar umat beragama mulai nampak.

Ia berharap dengan kumpulnya tokoh-tokoh agama dan bersepakat dalam pemilu damai ini maka potensi kerawanan sosial dapat diminimalkan.

“Pintu masuk yang paling mudah untuk menciptakan gangguan terhadap pemilu melalui narasi keagamaan atau politisasi agama,” tambahnya.

Hadir dalam FGD ini Sekretaris KWI Paulus C Siswantoko, Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kesatuan Bangsa Mayjen TNI (Purn) Dr Putu Sastra Winparta, Ketum MATAKIN Dr Drs Chandra Setiawan, M.M., Ph.D, Sekretaris PGI Pdt Jimmy Marcos Immanuel Sormin, dan Ketum Permabudhi Prof Dr Philip Kuntjoro Widjaja.

Dalam FGD tersebut, disepakati tujuh point sebagai komitmen tokoh-tokoh agama dalam mendukung Pemilu damai, yaitu:

  1. Siap mendukung terselenggaranya kedamaian pada seluruh Proses Pemilu 2024
  2. Siap memgawal umat masing-masing untuk tidak terpancing oleh isu-isu provokatif yang dapat merusak kedamaian seluruh proses Pemilu 2024
  3. Berkomitmen untuk mengawal umat masing-masing agar tidak melakukan politik yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa
  4. Berkomitmen menjadi contoh teladan bagi umat dalam membangun dan membina persaudaraan se bangsa dan se Tanah Air
  5. Membangun semangat toleransi yang tinggi antarpemeluk agama di Indonesia
  6. Menolak politisasi agama atau penggunaan simbol-simbol agama untuk kepentingan elektoral semata
  7. Menyerukan agar umat masing-masing agama mengikuti proses pemilu dengan baik dan tidak golput

Tujuh poin itu telah dideklarasikan enam perwakilan tokoh agama sebagai komitmen bersama mengawal pemilu damai.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

keluarga sakinah

Tiga Kunci Mewujudkan Keluarga Sakinah

Berdasarkan data Kementerian Agama pada tahun 2022 angka perceraian secara nasional 516.334 kasus. Angka ini …

berbakti kepada orang tua

Khutbah Jumat : Birrul Waliadain

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ …