Screen Shot 2021 06 20 at 1.10.57 PM
Screen Shot 2021 06 20 at 1.10.57 PM

Kawin Kontrak Arab Hingga Lonceng Pembawa Petaka

Jakarta – Mendekati bulan haji, kawasan Cipanas, Cianjur biasanya ramai dikunjungi ole wisatawan dari Timur Tengah untuk berlibur, baik bersama rombongan keluarga maupun datang sendiri. Kedatangan turis dari Timur Tengah ternyata tidak hanya untuk menikmati kawasan puncak yang berhawa sejuk, namun ada tamasya yang mashur dikalangan orang Timur Tengah, yaitu Tamasya Kawin Kontrak.

Kawin kontra tentu merupakan praktek ilegal, namun cukup terkenal dikalangan wisatawan Timur Tengah dan daerah Cipanas, bahkan jika jeli, dapat ditemukan penyalur yang menyediakan perempuan hingga prosesi kawin kontrak.

Kini, Pandemi Covid- 19 melanda hampir semua negara, perjalanan tidak lagi semudah dua tahun lalu, hingga semua terdampak Covid- 19. Termasuk mulai sepinya daerah kawasan Cipanas sehingga banyak kawasan wisata dan kuliner yang tutup, wisatawan Arab juga terlihat sepi.

Salah satu destinasi favorit turis Arab itu ke Cipanas yang memiliki hawa sejuk. Selama tinggal di Indonesia, mereka makan di rumah atau pun kalau makan di luar, mereka mencari santapan yang sudah akrab dengan lidah mereka. Bahkan, bagi turis Arab yang melakukan kawin kontrak dengan perempuan-perempuan warga lokal Cipanas.

Ya, menurut pengakuan dua perempuan pelaku kawin kontrak, suami mereka yang berasal dari Arab, kerap makan di luar, ke restoran yang bercita rasa Arab.

“Kalau keluar rumah biasanya sih ke restoran Arab, beli makanan Arab gitu. Kadang juga liburan dan ke pasar buat beli bahan makan,” kata bekas pengantin wanita yang ditemui detikcom tanpa mau menyebut namanya beberapa waktu lalu di Cipanas, Cianjur. Seperti dikutip dari laman detikcom. Minggu (20/06/20).

“Aku kawin kontrak selama seminggu dan selama itu jarang keluar karena sering masak di rumah. Kalau keluar naik mobil dan di antar sopir ke pasar atau restoran Arab,” dia menambahkan.

Restoran arab tutup setahun karena pandemi

Pandemi Corona membuat destinasi wisata kuliner restoran Arab juga toko-toko lain berbau Arab gulung tikar. Salah satu yang begitu terkena dampak adalah Restoran Magadir, Cipanas, Cianjur.

Mereka baru buka sekitar dua bulan ke belakang. Ketiadaan turis Arab yang berstereotip melakukan kawin kontrak di Cipanas sangat dirasakan oleh pelaku usaha ini.

“Baru buka 2 bulanan ini. Iya benar memang banyak pengunjung dari Arab ke sini dulu sebelum pandemi,” kata salah satu pegawai restoran bernuansa arab itu.

Restoran Magadir menyediakan menu serba Arab, dimulai dari nasi biryani hingga mandi bertabur daging sapi hingga kambing. Minumannya pun demikian, senada khas Arab.

Tak hanya itu, restoran khas Arab ini juga menyediakan tur travel. Namun, pandemi datang dan membuatnya sepi tak beroperasi lagi.

“Kebanyakan dari orang Arab itu datang berkelompok,” dia menambahkan.

Sementara itu Bandung punya mitos populer di tengah kota cantiknya. Mitos ini datang dari Pendopo Kota Bandung yang berada dekat dengan alun-alun.

Di dalam pendopo ada dua buah lonceng yang berhadapan. Lonceng ini menjadi tanda eksekusi tahanan pembelot di zaman Deandels. Selain itu lonceng ini juga tak boleh dibunyikan dengan sengaja. Karena dipercaya akan mengundang petaka.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

sidang gugatan Pilpres di MK

Tanggapi Putusan MK, PBNU: Kedepankan Empat Nilai Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilpres pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Cak …

Ketua FKPT Jabar Iip Hidajat

Kearifan Lokal Dorong Moderasi Beragama Dengan Kedepankan Toleransi

Jakarta – Meskipun lebaran Idulfitri telah usai, semangat persaudaraan dan kerukunan yang didapat setelah merayakannya …