wakil presiden maruf amin dalam keterangan persnya usai menghadiri
wakil presiden maruf amin dalam keterangan persnya usai menghadiri

Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri Di Bandung, Wapres: Terorisme Haram dan Bukanlah Jihad

JAKARTA — Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin mengutuk serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh seorang teroris di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu, (7/22) lalu. Wapres menegaskan bahwa tindakan terkutuk bom bunuh diri merupakan tindakan terorisme sehingga tidak bisa dilabelkan dengan Jihad.

MUI kata dia, sudah mengeluarkan fatwa jika terorisme bukan jihad, dan meluruskan paham-paham radikal. Ini ditegaskan Ma’ruf dalam sambutannya saat membuka Mukernas Kedua Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2022 di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (8/12/2022).

“Terorisme bukan jihad, terorisme adalah haram karena terorisme merusak, tidak membawa kemaslahatan, itu fatwa MUI itu dan kemudian melakukan pelurusan paham membuat buku buku meluruskan makna jihad, meluruskan lagi, itu yang sudah dilakukan,” ujar Kiai Ma’ruf. Seperti dilansir dari laman republika.co.id Minggu, (11/22).

Kiai Ma’ruf juga meminta MUI kembali mengefektifkan Tim Penanggulangan Terorisme (TPT) yang sebelumnya dibentuk untuk mengurangi benih-benih terorisme.

Kiai Ma’ruf mengatakan, terjadinya bom bunuh diri di Astanaanyar, Bandung menunjukan terorisme masih ada dan terus bergerak.

“Terorisme ini mulai lagi, dulu MUI di awal-awal membangun tim penanggulangan terorisme, dan kita melakukan beberapa langkah, saya kira lembaganya masih ada ya, karena itu ternyata ini masih perlu diefektifkan lagi,” ujar Kiai Ma’ruf.

Kiai Ma’ruf mengatakan, MUI melalui TPT ini melakukan beberapa langkah dalam mengurangi benih-benih terorisme dari hulu dengan pendekatan keagamaan khas MUI.

Di antaranya, meluruskan paham-paham radikal dan membuat buku-buku tentang pelurusan jihad.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini menilai, kejadian bom bunuh diri Bandung menunjukkan masih ada pemahaman keliru tentang jihad. Karena itu, dia meminta agar MUI membantu dalam meluruskan paham-paham radikal tersebut.

“Ternyata ini masih perlu diefektifkan lagi untuk bisa kembali ke Islam wasathiyah,” ujarnya.

Sementara itu, dikutip dari Antara, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Inspektur Jenderal Polisi Suntana, menyebutkan ada 11 orang yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

Dari 11 orang itu, sebanyak 10 orang merupakan anggota polisidan satu orang warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi.

“Ada 11 orang menjadi korban, terdiri 10 anggota Polri dan satu warga sipil. Satu orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan,” kata Suntana kepada wartawan di sekitar Mapolsek Astanaanyar.

Kapolda menjelaskan peristiwa bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB saat anggota Polsek Astanaanyar sedang melaksanakan apel pagi.

Saat itu, pelaku memaksa mendekati anggota polisi yang sedang melaksanakan apel. Kemudian pelakusempat dihalau masuk oleh beberapa anggota polisi.

“Dan dia mendekat, pelaku tetap berkehendak mendekati anggota, lalu mengacungkan sebuah pisau, tiba-tiba terjadi ledakan,” kata Suntana.

 

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

berbakti kepada orang tua

Khutbah Jumat : Birrul Waliadain

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ …

Pelatihan Guru di Serang 1

Era Digitalisasi, Perlu Strategi Baru Bentengi Generasi Muda dari Intoleransi dan Radikalisme

Serang – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei harus bisa …