Kabul – Aksi serangan bom mematikan ke masjid bukan hal baru di Afghanistan sebelum Taliban berkuasa dan saat Taliban menjadi penguasa. Ironisnya, serangan-serangan itu terjadi saat umat Islam tengah menjalankan ibadah, baik salat Jumat maupun salat wajib lainnya.
Terkini, sebuah ledakan besar terjadi di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan, saat puluhan umat Islam menjalankan ibadah salat Maghrib, Rabu (17/8/2022). Salat maghrib diperkirakan diikuti 35 orang.
“Sebuah ledakan terjadi di dalam sebuah masjid…. ledakan itu menimbulkan korban, tetapi jumlahnya belum jelas,” kata juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran.
Pejabat intelijen Taliban yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, ledakan itu terjadi di sebuah masjid di antara jamaah di daerah Khair Khana di Kabul. Polisi mengatakan, ada banyak korban tetapi tidak mengatakan berapa banyak.
Ia mengatakan, sebanyak 35 orang mungkin terluka atau terbunuh dan jumlah korban bisa meningkat lebih lanjut. Imam masjid termasuk di antara mereka yang meninggal dunia dan jumlah korban masih bisa bertambah.
Tim intelijen berada di lokasi ledakan dan penyelidikan sedang berlangsung. Pejabat lain di pemerintahan Taliban tidak menjawab beberapa permintaan untuk mengkonfirmasi jumlah korban.
Sementara dari laporan Aljazirah, mengutip seorang pejabat tak dikenal yang menyebutkan jumlah korban meninggal dunia mencapai 20 orang. Rumah Sakit Darurat Kabul mengatakan di Twitter, mereka telah menerima 27 pasien yang terluka dalam ledakan itu, termasuk seorang anak berusia tujuh tahun.
Saksi mata mengatakan, ledakan kuat terdengar di lingkungan Kabul utara, menghancurkan jendela di gedung-gedung di dekatnya. Ambulans bergegas ke tempat itu.
Beberapa waktu lalu, serangan bom juga terjadi dua masjid syiah Afghanistan. Teroris ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu.