Kareem Abdul Jabbar
Kareem Abdul Jabbar

Legenda NBA: Islam Agama Damai, Islam Tidak Mentolerir Pembunuhan Tanpa Alasan

Los Angeles – Siapa yang tak kenal dengan legenda NBA asal LA Lakers ini. Kareem Abdul-Jabbar adalah ikon sekaligus mega bintang Lakers di tahun 80-90an bersama dengan Magic Johnson. Kareem Abdul-Jabbar adalah ikon pemain Muslim yang moncer di NBA.

Kali ini, Kareem Abdul-Jabbar tak hendak bicara bola baskat. Tapi sebagai seorang Muslim, ia ingin meluruskan masih banyaknya terjadi Islamofobia di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

“Banyak yang masih berpandangan bahwa Islam adalah agama teroris yang menyerukan kekerasan. Itu anggapan yang sangat salah. Islam adalah agama damai,” kata Kareem Abdul-Jabbar sebagaimana dilansir dari majalah Time, Senin (25/1/2021).

Abdul-Jabbar merupakan seorang mualaf. Peraih gelar juara NBA sebanyak enam kali itu terlahir di keluarga Katolik, namun kemudian memilih memeluk Islam pada 1968.

Selama mempelajari Islam, Abdul-Jabbar mendapati bahwa agama yang kini dipeluknya tersebut selalu mengajarkan kasih sayang. Islam tidak pernah mengajarkan pembunuhan tanpa alasan sebagaimana yang dilakukan para teroris.

“Islam adalah agama damai, Islam tidak mentolerir pembunuhan tanpa alasan,” terang Abdul-Jabbar,

“Perlu diketahui bahwa serangan teroris ini bukan tentang agama. Kita harus mencapai titik di mana kita berhenti membawa Islam ke dalam diskusi ini. Saya tahu kita belum ada di sana karena banyak penduduk Barat tidak memahami agama Islam,” lanjutnya.

Menurutnya, Islam hanya dijadikan tameng sekaligus kambing hitam dalam kasus terorisme ini. Di satu sisi, pihak yang meneror mengatasnamakan Islam untuk melakukan perbuatan terkutuk mereka.

Sementara itu di sisi lain, banyak negara di dunia yang pada akhirnya menyalahkan Islam atas hal-hal buruk yang terjadi. Maka dari itu, Abdul-Jabbar mengajak orang-orang untuk membuka mata dan mengenal Islam yang sesungguhnya, sebuah agama yang cinta damai.

Meskipun semua pihak di Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa ekstremis telah menyalahgunakan Islam sebagai kedok, namun Abdul-Jabbar menilai Islamofobia masih meningkat di negara asalnya tersebut.

“Pengetahuan utamanya tentang Islam akan memungkinkan semua orang untuk memahami apa sebenarnya yang sedang kita hadapi,” tutup Abdul-Jabbar.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …