Kairo – Mahasiswa Indonesia yang kuliah di Universitas Al Azhar, Mesir, wajib berpegang pada Islam wasathiyah atau Islam moderat. Itu penting karena Islam wasathiyah ada solusi terbaik dalam berbangsa dan bernegara di Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
“Mahasiswa Al-Azhar adalah calon ulama dan intelektual muda Indonesia yang harus berwawasan luas dan berpegang pada Islam wasathiyah dan nilai-nilai Al-Azhar,” ujar Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Prof KH Noor Achmad saat memberikan pembinaan kepada seluruh peserta Beasiswa Cendekia Baznas Angkatan 1 dan 2 di Kampus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Senin (7/11/2022), dikutip dari Republika.co.id.
Menurutnya, mahasiswa Indonesia lulusan Al-Azhar sejak kemerdekaan sudah berperan penting membawa kemajuan Indonesia. Karena itu Islam wasathiyah dan nilai-nilai Al-Azhar harus terus digaungkan tak hanya pada bidang dakwah namun juga pada berbagai bidang lain dengan mengamalkan nilai-nilai dakwah.
“Paradigma Islam wasathiyah seharusnya menjadi corak paham keagamaan mainstream umat Islam di Indonesia dan dunia kampus,“ ucap dia.
Melalui pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas umat Islam di Indonesia, sehingga memiliki daya saing di berbagai bidang. Menurut Prof Noor, hal ini juga menjadi upaya Baznas untuk menyiapkan generasi muda yang unggul. Pasalnya tantangan bangsa Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0 ini adalah menyiapkan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi.
“SDM unggul adalah kelompok angkatan kerja Indonesia yang profesional, produktif, mampu bersaing, dan siap menghadapi tantangan global serta revolusi industri 4.0 saat ini. Kita ingin ikut serta mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, di mana Indonesia akan memasuki masa kompetisi yang cukup berat di tahun-tahun yang akan datang,” jelas dia.
Dia berharap, para mahasiswa Indonesia yang tengah menimba ilmu di Al-Azhar Mesir nantinya dapat memberikan kontribusi positif bagi negeri.