Madinah — Menteri Agama Nasaruddin Umar mengusulkan agar terjemahan Bahasa Indonesia dimasukkan dalam platform digital hadis milik King Salman Complex for the Prophetic Sunnah. Usulan tersebut ia sampaikan saat menghadiri Konferensi Lembaga Hadis ke-5 di Madinah.
Menag hadir sebagai anggota Dewan Pengawas Lembaga Hadits Kerajaan Arab Saudi—satu-satunya tokoh dari Asia yang duduk di posisi tersebut.
Menurut Menag, penambahan terjemah Bahasa Indonesia penting karena Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Akses yang lebih mudah terhadap literatur hadis yang kredibel dinilai akan memperkuat pemahaman masyarakat.
“Usulan ini mendapat respons positif dari para peserta konferensi dan menjadi bagian dari penguatan kolaborasi antara Indonesia dan Arab Saudi dalam pengembangan kajian hadis,” ujar Menag, Rabu (3/12/2025).
Dalam forum tersebut, Menag menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi pada tingkat global dalam pemeliharaan Sunnah Nabi. Ia juga menawarkan kemitraan strategis antara Kementerian Agama dan King Salman Complex untuk penyelenggaraan Musabaqah Hafalan Hadis tingkat internasional, dengan Indonesia siap menjadi tuan rumah.
“Kami sangat mendukung inisiatif Musabaqah Internasional Hafalan Hadis Nabi yang Mulia. Ini sejalan dengan program berkelanjutan yang kami lakukan di Indonesia,” kata Menag.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia telah rutin menggelar musabaqah hafalan hadis tingkat nasional setiap dua tahun, meliputi kompetisi hafalan 100 hadis Shahih Bukhari bersanad serta 500 hadis beserta syarahnya.
Menag kemudian menyampaikan dua tawaran kerja sama kepada King Salman Complex:
Penyelenggaraan Musabaqah Hadis tingkat internasional di Indonesia.
Dukungan hadiah dan penghargaan bagi para pemenang musabaqah nasional di Tanah Air.
“Kami berharap dukungan penghargaan ini dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Hadis Nabi dan memperluas penyebaran nilai-nilainya di masyarakat,” tutupnya.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah