sertijab jabatan menteri agama 2 169

Menag Yaqut Cholil Quomas Tetap Ucapkan Salam 6 Agama di Depan Imam Besar Al Azhar Mesir

Jakarta – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dalam acara ‘Interfaith and Intercivilizational Reception’ di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (10/7) mengucapkan salam lintas agama dihadapan Grand Syekh Al Azhar Mesir Ahmed at Tayeb serta perwakilan enam pemuka agama.

“Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan, Wei De Dong Tian,” kata Yaqut membuka acara di hadapan Imam Besar Al Azhar Mesir tersebut.

Seperti dilansir dari laman cnnindonesia.com Yaqut menegaskan perlu menyampaikan salam enam agama dalam berbagai kesempatan sebagai cara memelihara kerukunan antarumat bergama, terutama di Indonesia.

“Saya perlu sampaikan enam salam ini karena Indonesia memiliki enam agama besar dan ini cara kami memelihara kerukunan dan harmoni antarsesama,” kata Yaqut.

Yaqut lantas menyapa Ahmed Al Tayeb hingga tokoh-tokoh agama, dan pengurus PBNU yang hadir pada acara tersebut. Yaqut sebagai perwakilan pemerintah Indonesia menyampaikan salam takzim atas kehadiran Ahmed Al Tayeb di Indonesia untuk kali ketiga tersebut.

Yaqut memandang negara Indonesia dengan populasi pemeluk agama Islam terbesar tentu berbangga dengan kehadiran Ahmed Al Tayeb.

“Ini kunjungan ketiga kalinya di mana sebelumnya beliau berkunjung pada 2016 dan 2018. Ini menunjukkan kecintaan beliau pada bangsa Indonesia,” ujar Yaqut.

Perihal salam lintas agama atau salam toleransi yang kerap dipraktikkan para pejabat di Indonesia, bulan lalu Forum Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memutuskan itu bukan merupakan implementasi dari toleransi.

Keputusan ini diambil dalam Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia VII yang diselenggarakan di Bangka Belitung pada Kamis (30/5).

Oleh karena itu, pengucapan salam seorang muslim harus mengikuti ketentuan syariat Islam dan tidak boleh mencampuradukkan dengan ucapan salam dari agama lain.

MUI juga menegaskan bahwa pengucapan salam yang berdimensi doa khusus agama lain oleh umat Islam hukumnya haram.

Sebagai alternatif, MUI meminta umat Islam untuk mengucapkan salam dengan ‘Assalamu’alaikum’ atau salam nasional, tanpa mencampuradukkan dengan salam dari agama lain ketika hadir dalam forum lintas agama.

MUI Jawa Timur juga mengimbau pejabat publik untuk tidak menggunakan salam pembuka lintas agama dalam acara resmi.

Merespons fatwa tersebut, kala itu Yaqut  menegaskan salam lintas agama merupakan praktik baik untuk menjaga toleransi di Indonesia.

“Kemudian salam enam agama itu kan praktik baik untuk menjaga toleransi, tidak semuanya harus dikaitkan dengan dari sisi psikologis. Jadi ada sisi sosiologis yang harus dipertimbangkan,” kata Yaqut di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6).

Yaqut menilai fatwa hanya sebuah rekomendasi. Ia menganggap salam lintas agama merupakan upaya menghormati kerukunan antarumat beragama.

Ia juga menegaskan salam lintas agama tidak akan mempengaruhi keimanan seseorang.

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

kondisi sman 72 kelapa gading usai ledakan aparat masih berjaga pagi ini 1762739114121 169

Sisir Lokasi Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Polisi Temukan 7 Peledak

Jakarta – Pasca ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 …

036566600 1723716298 830 556

Penceramah Muda Kaitkan Rokok dengan Tauhid, Ini Kata Ketua MUI

JAKARTA — Media sosial membuat seseorang begitu sangat mudah untuk menjadi terkenal baik dalam posisi …