rapat pleno yayasan gema salam sebuah yayasan bentukan mitra 230722080219 622

Mitra Deradikalisasi atau Eks Napiter di Solo Raya Diajak Perkuat Komitmen Kebangsaan

SOLO – Kasubdit Mitra Bina Masyarakat, Direktorat Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko secara kontinue mengajak para mitra Deradikalisasi atau eks narapidana terorisme (Napiter) untuk terus membersemai dalam upaya memperkuat komitmen kebengsaan, hal ini ditegaskan dalam rapat pleno yang digelar di Solo Raya.

Solo Raya menjadi baromoeter pelaksanaan program deradikalisasi karena beberapa mitra atau eks napiter di Solo Raya telah berhasil kembali pulang ke pangkuan ibu pertiwi Indonesia bahkan beberap diantaranya turut serta bersama BNPT mengajak kawan-kawannya untuk memperkuat ukuhwah kebangsaan dalam upaya pencegahan paham radikal.

“Solo Raya menjadi barometer pelaksanaan program deradikalisasi bagi wilayah lainnya. Dengan demikian diharapkan para mitra deradikalsasi mempunyai komitmen yang sama untuk mencapai tujuan bersama dari Yayasan Gema Salam,”ujar Kasubdit Bina Masyarakat, Direktorat Deradikalisasi BNPT RI, Kolonel Pas. Sujatmiko pada Rapat Pleno Yayasan Gema Salam, sebuah yayasan bentukan Mitra Deradikalisasi yang berpusat di Solo Raya, seperti dilansir dari laman republika.co.id pada Kamis (20/7/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut mantan Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Gema Salam. Sebanyak 38 mitra deradikalisasi yang merupakan mantan narapidana terorisme yang telah kembali ke tengah-tengah masyarakat dari wilayah Surakarta, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.

“Adapun terkait mekanisme organisasi yayasan yang menjadi agenda dalam rapat pleno tentunya mengikuti aturan yang berlaku,” katanya.

Sujatmiko berpesan keberadaan negara, dalam hal ini BNPT, Polri, dan segenap aparat wilayah beserta pemerintah daerah terkait saling bekerja sama dengan mitra deradikalisasi dalam rangka pencegahan terorisme.

Ia mengungkapkan bahwa negara berperan mendampingi dan mendorong yayasan-yayasan mitra deradikalisasi. Dengan demikian diharapkan agar stakeholder terkait agar saling mengenal, mengetahui, mendukung, dan memonitor jalannya organisasi Yayasan Gema Salam.

Sujatmiko menambahkan BNPT menghormati kiprah yang sudah dilakukan oleh kepengurusan Yayasan Gema Salam pada periode 2018-2023. Untuk itu, ia berharap Yayasan Gema Salam bisa menjadi contoh yang baik bagi yayasan-yayasan mitra deradikalisasi lainnya di Indonesia.

“Saling menjunjung silaturahmi, kemaslahatan, dan kebersamaan. Betul-betul kita fokus pada memperbaiki dan mengevaluasi dari apa yang sudah dilaksanakan dengan prinsip saling menghormati dan saling menghargai,” ujarnya.

Hadi Rudyatmo pun  mengungkapkan kilas balik pendirian Yayasan Gema Salam. Ia mengingatkan kembali mengenai tugas fungsi tiga organ inti yayasan antara lain pembina, pengawas, dan pengurus sudah diatur dalam undang-undang.

“Yang sudah berlalu biarlah berlalu, sekarang kita membuka lembaran baru dengan kepengurusan baru. Kita tidak hidup di yayasan, tetapi bagaimana kita bisa menghidupi yayasan ini (Gema Salam) untuk Indonesia,” ujar FX Rudy.

 

 

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Pelatihan Guru di Serang 1

Era Digitalisasi, Perlu Strategi Baru Bentengi Generasi Muda dari Intoleransi dan Radikalisme

Serang – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei harus bisa …

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar copy

Bulan Syawal Kesempatan Umat Islam Jadi Ahli Zikir

Jakarta – Bulan Syawal adalah kesempatan umat Islam menjadi hamba-hamba Allah yang ahli zikir. Syawal sendiri memiliki …