gambaran wajah rasulullah
gambaran wajah rasulullah

Muhammad : Manusia Luar Biasa, Namun Memuliakan Manusia

Terlahir Istimewa

Sejak enam bulan sebelum dilahirkan, kesempurnaan Rasulullah telah tampak. Sebagaimana diceritakan oleh al Baihaqi, ibunda Nabi bermimpi keluar cahaya dari tempat kelahirannya, pancaran cahaya teramat terang itu sampai ke Syam. Akibat dari cahaya itu, api yang disembah ribuan tahun oleh orang Majusi padam seketika.

Saat dilahirkan memang tak ubahnya bayi pada umumnya, namun yang istimewa bayi itu tidak menangis seperti lazimnya bayi yang baru lahir, langsung bersujud dan menengadahkan jari telunjuknya pertanda pengakuan terhadap Yang Maha Tunggal.

Fatimah binti Abdullah salah satu saksi saat Rasulullah dilahirkan. Termaktub dalam karya Ahmad bin Umar al Anshari, Isbatu Nubuwati Muhammad, Fatimah binti Abdullah menceritakan, saat kelahiran Baginda Nabi ada cahaya sangat terang menerangi rumah tempat Nabi dilahirkan, bintang-bintang turun mendekat, seakan-akan benda langit itu akan menimpa dirinya. Satu lagi, lanjut Fatimah, bahwa dirinya melihat Rasulullah lahir telah dikhitan.

Kisah sebelum hari kelahiran Nabi, sejak dari tanggal 1 Rabiul Awal, diceritakan lengkap dalam kitab An Ni’matu al Kubra ‘ala al ‘Alam karya Syihabuddin Ahmad bin Hajar al Haitami. Kisah yang menjadi tanda lahirnya manusia biasa, namun tidak seperti manusia pada umumnya. Sebagai bukti Rasulullah adalah manusia pilihan yang kelahirannya ditunggu-tunggu oleh penduduk langit, penduduk bumi dan alam semesta.

Di Balik Keistimewaan itu, Rasulullah sangat Memanusiakan Manusia

Peringatan Maulid Nabi yang kita rayakan hari-hari ini, adalah untuk memperingati kelahiran manusia paling sempurna dan paling istimewa. Ada banyak pelajaran dari peringatan ini dari pembacaan sejarah kehidupan Nabi, bershalawat untuk menambah kecintaan kepada beliau serta mengharap syafaat beliau kelak di akhirat.

Satu yang patut direnungkan dari sosok Rasulullah, sekalipun sebagai manusia paling sempurna, tapi tetap menghargai kemanusiaan. Rasulullah hadir untuk melawan ketimpangan sosial, memperjuangkan keadilan, mewujudkan kesetaraan serta persaudaraan. Perdamaian menjadi perhatian utama Rasulullah. Dakwah Islam yang diembankan kepadanya disampaikan dengan kasih sayang dan lemah lembut, tidak dengan cara kekerasan apalagi peperangan. Peperangan hanya dalam rangka membela diri dalam upaya membela agama dan tanah air.

Sisi kemanusiaan yang diperjuangkan oleh Rasulullah salah satunya menghentikan penguburan anak perempuan hidup-hidup, memuliakan perempuan serta menghapus perbudakan. Secara kemanusiaan semua manusia sama. Semua manusia berhak memperoleh keadilan apapun latar belakang agama, suku, etnis dan dari golongan manapun.

Rasulullah hadir untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan beragama atau jahiliah dalam agama. Islam hadir untuk membimbing manusia ke jalan yang paling benar. Namun untuk hal itu, ada garis batas yang ditetapkan oleh Allah, yakni tidak boleh dengan cara memaksa sebab Rasulullah hanya penyampai dan hidayah Allah penentunya. Inilah garis batas kemanusiaan dalam dakwah yang diembankan kepada Rasulullah.

Oleh karenanya, Rasulullah tampil sebagai sosok yang memiliki empati sangat tinggi terhadap sesama manusia. Beliau sangat penyayang kepada semua manusia tanpa melihat latar belakang etnis, ras, suku dan golongan. Semuanya diperlakukan sama. Bahkan diinternal umat Islam sendiri unsur kemanusiaan itu lebih kental. Satu sama lain tidak ada jaminan menjadi muslim paling mulia. Barometer kemuliaan hanya diukur dengan ketakwaan.

Sisi kemanusiaan seperti diteladankan oleh Baginda Nabi, hari ini, mulai redup. Sebagian dari kita lebih mengedepankan ego-ego duniawi, seperti merasa paling benar, menasbihkan diri sebagai yang paling mulia, menganggap derajat orang lain lebih rendah, pemaksaan kehendak, intoleransi dan seterusnya.

Nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW tersingkir oleh sikap yang didorong hawa nafsu. Maka, momentum kelahiran Rasulullah yang hari-hari ini kita peringati hendaknya memberikan spirit kemanusiaan dalam diri setiap muslim. Kelahiran Nabi mengajarkan kepada kita, bahwa umat Islam yang baik sejatinya memiliki keimanan yang kuat dan sikap kemanusiaan yang baik.

Bagikan Artikel ini:

About Nurfati Maulida

Check Also

setan di rumah

Waspadalah, Ada Setan Bernama “Dasim” di Rumah Kita

Baiti Jannati, atau rumahku surgaku, merupakan dambaan setiap keluarga. Rumah yang tenteram, damai dan menyenangkan. …

rumah tangga

Tips Rumah Tangga Sejuk nan Damai dalam Islam

Setiap pasangan menginginkan rumah tangga yang harmonis, akan tetapi tidak semua pasangan suami-isteri bisa meraihnya. …