Jakarta – Kaum Muslimah berpotensi besar untuk mengembangkan pemberadayaan ekonomi umat di tengah pandemi Covid-19. Hal itu seiring dengan perkembangan dunia digital sehingga praktik jual beli via online sangat marak.
Hal itu dikatakan oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Lubis dalam webinar Workshop Muslimah Entrepreneur , Senin (30/8/2021) yang diselenggarakan Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menurutnya, sudah banyak bukti keberhasilan Muslimah menjadi entrepeneur sukses terutama dengan berjualan secara online.
“Potensi untuk pengembangan ekonomi, home industry, atau ekonomi umat di pelosok Indonesia ini sangat besar. Jadi banyak produk hasil bumi Indonesia yang bisa diolah dan dikembangkan menjadi sumber usaha,” ujar Prof Amany dikutip dari laman resmi MUI, Rabu (1/9/2021).
Prof Amany menambahkan, pemberdayaan ekonomi di kalangan muslimah maupun umat perlu didorong. Sebab, saat ini setiap dari umat harus mengambil peran dengan berkontribusi secara positif.
“Kita harus berkontribusi secara positif kepada keluarga dan masyarakat. (Untuk) akhirnya nanti bangsa Indonesia turut terjaga makmur sejahtera,” ungkapnya.
Dikatakan Prof Amany, selain bertujuan menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan ekonomi kepada para muslimah juga dapat menjadi upaya penting di masa pandemi ini. Prof Amany meyakini dampak pandemi yang begitu dahsyat bisa dilewati apabila kesejahteraan masyarakat turut terjaga.
Dia mengingatkan bahwa upaya pemberdayaan harus diupayakan secara bersama. Pemberdayaan di bidang entrepreneurship kepada perempuan juga harus beradaptasi dengan situasi yang ada. Ia menuturkan pentingnya mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam upaya pemberdayaan ekonomi, khususnya agar tercipta ekonomi yang bersifat digital.
“Kreativitas dan inovasi (harus) kita kembangkan agar kita bisa melaksanakan kemandirian ekonomi bersifat digital,” katanya.