KH Maman Imanulhaq
KH Maman Imanulhaq

NU dan Muhammadiyah Bisa Berikan Pemahaman Islam Moderat Kepada WNI Eks ISIS

Jakarta – Keberadaan 600-an Warga Negara Indonesia (WNI) eks anggota kelompok radikal ISIS di kamp-kamp penjara dan pengungsian di Suriah tengah menjadi pembicaraan hangat di Indonesia. Pemerintah kabarnya tengah menggodok rencana pemulangan para WNI itu seperti yang telah dilakukan beberapa negara lain.

Ketua Dewan Syuro PKB KH. Maman Imanulhaq mengungkapkan, WNI eks ISIS pasti telah dirasuki ideologi kekerasan saat bergabung dengan ISIS. Dengan demikian, bila dengan alasan kemanusiaan mereka dipulangkan ke Indonesia, pemerintah harus pemerintah harus secara sistematis dan holistik melalukan “humanisasi” kepada mereka dan semua yg terlibat gerakan radikalisme dan terorisme.

“Pemerintah harus bersinergi dengan ormas seperti NU dan Muhamadiyah untuk memberi pemahaman Islam moderat pada mereka,” kata  Maman di Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Menurut anggota Komisi VIII DPR RI ini, rencana pemulangan WNI Eks ISIS itu sebenarnya tidak dasar hukum dan urgensinya. Apalagi mereka jelas-jelas tidak mengakui NKRI dan memilih menjadi anggota SISI. Mereka juga tidak mengakui Pancasila dan pemerintah sah RI.

“Sangat tidak mudah mengembalikan ideologi kekerasan mereka yang telah bergabung dengan ISIS. Bahkan di dalam negeri saja, kehidupan berbangsa dan bernegara tercabik-cabik dengan kehadiran kelompok radikal intoleran yang mengkhinati kesepakatan berbangsa untuk mentaati konstitusi tersebut,” terang Maman.

Disampingi itu, lanjut pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan Majalengka ini, aparat harus tegas menegakkan hukum kepada para dai dan siapapun yg menyebar kebencian, permusuhan, adu domba dan melawan pemerintah yang sah. Tidak hanya melalui saluran konvensional seperti dakwah atau pengajian, tetapi juga melalui dunia maya, terutama media sosial.

Selain itu, pemerintah juga harus membenahi kembali kurikulum di dunia pendidikan dengan kurikulum soal nasionalisme. “Ini harus masif diterapkan di semua tingkatan pendidikan karena terbukti melalui kurikulum inilah ideolog-ideologi dijejalkan kepada anak didik kita,” tukas Maman.

Maman juga menyarankan agar digalakkan lagi kearifan-kearifan lokal dengan menggelar festival, karnaval, dan agenda kebudayaan di tiap daerah untuk menguatkan nilai kebudayaan dan kebangsaan.

“Kearifan lokal dan budaya ini sangat efektif dalam menguatkan rasa cinta tanah air,” pungkas Kiai Maman.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …